Kejadian pertama yang terjadi di dalam rahim seorang ibu adalah bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk sebuah sel tunggal yang selanjutnya terus-menerus membelah dan berkembang menjadi embrio. Tahap perkembangan embrio ini terjadi dalam tiga bagian.
Pada tahap pertama (minggu kedua hingga kelima), sel telur yang telah dibuahi (zigot) berkembang cepat dengan cara membelah dan tumbuh dengan merekatkan dirinya pada dinding rahim (implantasi). Ketika zigot tumbuh membesar di dalam rahim, sejumlah sinyal-sinyal biokimia dikirimkan ke pusat saraf untuk memberitahukan pada sang Ibu agar dirinya menyadari adanya perubahan ini. Melalui sinyal-sinyal ini, tubuh sang Ibu dipersiapkan untuk menyuplai zat-zat makanan yang diperlukan bagi zigot tersebut. Ketika sinyal-sinyal tersebut mencapai organ-organ reproduksi sang Ibu, berbagai jenis hormon dikeluarkan dan proses ovulasi yang terjadi setiap bulan dihentikan.
Dan pada tahap ketiga (minggu ke delapan hingga Pada tahap kedua (minggu kelima hingga keenam), aktivitas utama mulai terjadi di dalam zigot yang kini telah berkembang menjadi embrio. Pada tahap ini dimulailah proses pembuatan organ dan sistem tubuh dari sel-sel embrio tersebut. Dan pada tahap ketiga (minggu ke delapan hingga waktu kelahiran), embrio telah menjadi fetus (janin), di mana struktur wajah dan bentuk tubuh tersusun dengan rapi
Bagaimana organ-organ tubuh terbentuk?
Jaringan dan organ-organ dari embrio yang bentuk morfologisnya telah menyerupai seorang manusia dibentuk dari tiga lapisan, yang disebut ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Ketika ruh ditiupkan ke dalam sang bayi yang mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan di dalam rahim sang Ibu, tak lama kemudian perlahan-lahan organ tengkorak kepala dan wajah serta rongga mulut terbentuk melalui pertumbuhan sel-sel di suatu area yang disebut pial neural (neural crest). Pertumbuhan ini terjadi sebagai hasil dari fungsi-fungsi terkait yang sempurna antara epitel dan mesenkim terluar, berupa rangka wajah dan pembentukan gigi.
Pertumbuhan rangka gigi geligi dan wajah terjadi pada masa kehamilan 4 sampai 12 minggu di dalam rahim. Pada akhir minggu kesepuluh, struktur wajah yang terbentuk dapat dilihat dengan teknik ultrasonografi (USG). Pada tahap ini terjadi pembentukan hidung. Mulanya terbentuk proyeksi tengah dan lateral hidung. Kemudian, proyeksi dahi (kening) yang disebut “protrusi frontonasal” terbentuk di antara dua sisi dari proyeksi tengah hidung. Kedua proyeksi ini awalnya tumbuh menuju ke arah bawah karena volume ukuran lidah. Pada akhirnya, setelah langit-langit mulut pada rahang atas mulai terbentuk dan seiring dengan pertumbuhan rahang bawah dan pembentukan lidah bagian dalam, seperti halnya jembatan yang dapat membuka dan menutup, rahang atas dan bawah menyatu pada garis tengah dengan cara tumbuh ke atas. Penyatuan ini terjadi dari depan ke belakang seperti menutupnya ritsleting dan terjadi secara tahap demi tahap. Dengan cara ini, rongga mulut dan struktur yang melingkupinya (yakni lidah, gigi, dan lain-lain) secara bertahap mengantarkan kita agar mampu berbicara dan mencecap rasa di dalam rahim ibu.
Karena proses ini terjadi sedemikian kompleks, maka jika terjadi kesalahan dalam proses penyatuan tersebut maka sejumlah kecacatan dapat terjadi, seperti bibir sumbing atau mulut sumbing (cacat di mana langit-langit mulut pada rahang atas terbelah). Kondisi ini adalah contoh kecacatan yang muncul saat bayi lahir. Bibir atau mulut sumbing pada bayi yang terjadi dalam tahap kehamilan ini disebabkan oleh beberapa faktor negatif: misalnya akibat perkawinan dengan kerabat yang terlalu dekat, penyakit yang diderita sang ibu pada masa awal tiga bulan kehamilan (terutama campak atau toksoplasmosis), terpapar radiasi, mengkonsumsi alkohol selama kehamilan, atau berbagai macam obat yang dikonsumsi sang ibu. Kecacatan ini dapat diperbaiki dengan teknik operasi plastik, operasi saluran pernapasan atas, dan operasi pengaturan gigi oleh dokter gigi (orthodontist).
Di luar kecacatan ini, umumnya bayi terlahir dengan struktur rongga mulut yang normal dan dapat difungsikan dengan baik. Hal ini tentu saja merupakan anugerah dari Tuhan dengan hasil berupa proses perkembangan yang kompleks dan amat sangat luar biasa ini.
Discussion about this post