Ikatan adalah satu kata yang mengandung banyak makna. Dengan adanya ikatan segala sesuatu bisa berubah, dari yang haram bisa menjadi halal, yang bahaya menjadi bermanfaat, yang lemah menjadi kuat, yang sedikit bisa menjadi banyak. Pada dasarnya, ikatan akan memberikan individu-individu yang berikatan, manfaat yang sangat besar. Selalu ada hal-hal positif yang bisa diambil dari sebuah ikatan.
Sebuah ikatan bisa terjadi apabila terdapat sebuah komitmen yang kuat antara dua individu yang akan berikatan. Komitmen untuk saling memberi dan menerima apa yang dimiliki oleh masing-masing individu, sehingga bisa terjadi rasa saling memiliki bersama apa yang sudah diberikan atau diterima. Ikatan itu sendiri bisa berupa ikatan pernikahan, persaudaraan, keluarga, sebangsa dan seagama.
Di dalam ilmu kimia, ikatan kimia merupakan bagian yang tidak bisa lepas dari pembahasan, baik dalam kimia organik, kimia anorganik, kimia analitik ataupun kimia fisik. Jutaan senyawa yang ada di alam semesta ini terbentuk karena adanya ikatan kimia di antara unsur-unsur penyusunnya. Dengan adanya ikatan kimia tersebut, sebuah unsur bisa berubah sifatnya menjadi lebih bermakna melalui terbentuknya senyawa. Dari sebuah unsur bisa terbentuk banyak senyawa yang mempunyai sifat yang berbeda-beda dan mempunyai peranan bagi tersusunnya zat-zat yang berdaya guna lebih tinggi.
Sebuah contoh unik dibalik ikatan yang terjadi antara unsur natrium (Na) dengan unsur klorin (Cl) membentuk natrium klorida (NaCl). Natrium merupakan suatu unsur kimia yang sangat reaktif. Bila berada dalam udara bebas maka dia akan langsung teroksidasi, bereaksi sangat eksplosif dengan air, bahkan kita tidak bisa memegang langsung natrium dengan tangan kita karena akan langsung bereaksi dengan keringat yang ada di kulit kita. Begitu pula klorin merupakan unsur kimia yang bersifat racun pada fase gasnya dan bisa membuat kulit terbakar pada fase cairnya. Keajaiban pun terjadi ketika natrium dan klorin membentuk suatu ikatan membentuk NaCl yang merupakan garam dapur yang biasa kita gunakan untuk memasak. Tidak terlihat lagi sifat natrium yang berbahaya, tidak terlihat lagi sifat Klorin yang beracun, yang ada adalah sifat garam yang bisa menambah rasa lezat pada masakan kita.
Perhatikan pembentukan senyawa air (H2O) yang terbentuk dari dua unsur berbeda, hidrogen dan oksigen. Hidrogen memiliki nomor atom 1 karena hidrogen hanya mempunyai satu proton dan satu elektron sehingga unsur hidrogen ditempatkan paling pertama di tabel periodik. Karena jumlah proton dan elektronnya hanya satu maka massa atomnya menjadi 1,00794 sma (satuan massa atom). Massa ini adalah massa teringan yang dimiliki oleh suatu atom. Hidrogen adalah unsur yang paling berlimpah di alam semesta. Di alam semesta hidrogen ditemukan dalam bentuk diatomik H2 dan hidrogen mempunyai sifat yang mudah terbakar. Sementara itu, oksigen adalah unsur yang digunakan dalam proses pembakaran. Proses pembakaran tidak akan terjadi tanpa adanya unsur oksigen. Oksigen adalah zat kedua terbanyak yang ditemukan di atmosfer setelah nitrogen. Oksigen adalah unsur utama dalam sistem pernafasan manusia. Kita tidak bisa bernapas tanpa adanya oksigen. Hidrogen dan oksigen bersatu membentuk suatu ikatan dimana dengan adanya ikatan tersebut maka terbentuklah senyawa air yang mempunyai sifat bertolak belakang dengan sifat unsur pembentuknya, membuat hidrogen dan oksigen menjadi lebih bermanfaat bagi kehidupan. Terbentuknya senyawa air juga memberikan fungsi yang berbeda dalam kehidupan kita sehari-hari dengan semua keistimewaan yang dimiliki oleh air. Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan untuk membahas kegunaan air yang semuanya menunjukkan bahwa air adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk semua makhluk hidup yang ada di dunia.
Dalam ilmu kimia, elektron mempunyai sifat istimewa. Dalam setiap reaksi kimia pasti didapatkan adanya pemberian atau penerimaan elektron di antara zat-zat yang bereaksi, begitu pula dalam terbentuknya ikatan kimia. Ikatan kimia bisa terjadi karena sifat atom dari suatu unsur yang bisa menerima atau memberikan elektron. Elektron adalah bagian dari sub-atomik partikel selain proton dan neutron. Elektron bermuatan negatif dan mempunyai massa 9.10938215 ×10-31 kg. Bila kita bandingkan dengan massa proton (1.672621637 × 10−27 kg), dan neutron (1.67492729 ×10−27 kg), maka kita akan mendapatkan bahwa massa elektron sangatlah kecil, bahkan para ilmuwan menganggap bahwa massa elektron itu mendekati nol, relatif terhadap massa proton dan neutron.
Kita mengenal ikatan intramolekular atau ikatan antar molekul dalam suatu senyawa. Ada yang dinamakan ikatan ionik dan ada yang dinamakan ikatan kovalen. Perbedaan antara ikatan ionik dan kovalen bisa kita lihat dari elektron-elektron unsur-unsur yang bersatu untuk membentuk ikatan. Dalam ikatan ionik terjadi pemberian elektron dari satu unsur ke unsur lain. Satu unsur akan memberikan elektronnya sehingga menjadi bermuatan positif (kation), unsur yang lain menerima elektron dari unsur tersebut sehingga menjadi bermuatan negatif (anion), maka akan terjadi ikatan antara kation dan anion yang disebut ikatan ionik. Sebaliknya pada ikatan kovalen, tidak terjadi pemberian elektron, tetapi masing-masing unsur akan menyumbang elektron yang akan dipakai bersama-sama. Kedua ikatan ini mempunyai sifat yang berbeda. Bila kita lihat dari kekuatan ikatan, maka kita akan mendapatkan ikatan ionik cenderung lebih kuat dibandingkan ikatan kovalen.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, ketika berinteraksi dengan sesama individu manusia, terkadang kita juga memerlukan adanya ikatan-ikatan. Pastinya di dalam setiap ikatan tersebut dibutuhkan adanya komitmen yang berbeda, kekuatan ikatannya pun akan berbeda pula. Tapi kita tidak bisa memungkiri bahwa hidup kita akan terasa susah tanpa adanya ikatan antar sesama kita.
Di awal penjelasan pada Risalah Ikhlas, Said Nursi menjelaskan “bahwa ikhlas dalam amal, apalagi amal ukhrawi, merupakan landasan paling penting, kekuatan paling besar, penolong yang paling makbul, sandaran yang paling kokoh, jalan paling singkat menuju kebenaran, seruan yang paling benar, sarana paling mulia, perangai yang paling utama, serta pengabdian yang paling murni.” Ucapan beliau tersebut selaras dengan konsep pada ikatan ionik dan kovalen, dimana ikatan ionik bersifat lebih kuat daripada ikatan kovalen karena pada ikatan ionik terjadi pemberian elektron secara ‘ikhlas’ dari satu unsur ke unsur yang lain, tanpa adanya rasa pamrih dan memiliki. Sedangkan pada ikatan kovalen, elektron yang dijadikan ikatan dipakai bersama-sama, artinya tidak diberikan secara utuh. Oleh karena itu, pada ikatan kovalen walaupun terjadi ikatan, tetapi ikatannya akan lebih mudah putus karena masih adanya rasa memiliki atas apa yang telah diberikan dalam membentuk ikatan. Jadi jelas sumber kekuatan dalam suatu ikatan adalah dari keikhlasan dalam memberi dan menerima apa yang telah menjadi komitmen bersama.
Dalam ikatan diperlukan adanya rasa cinta, kasih, sayang dan pengorbanan yang harus kita berikan secara ikhlas. Bagaikan elektron yang diberikan natrium secara ikhlas kepada klorin sehingga membentuk suatu ikatan ionik yang kuat dan mempunyai banyak kegunaan. Begitu juga rasa cinta, kasih, sayang dan pengorbanan harus kita berikan pula secara ikhlas dalam membangun suatu ikatan. Bagaikan elektron yang dianggap tidak bermassa relatif (terhadap proton dan neutron) terkadang kita juga menganggap remeh rasa cinta, kasih, sayang dan pengorbanan, padahal peranannya begitu besar dalam sebuah ikatan.
Begitu indah ucapan ulama Fethullah Gulen “Hubungan terkuat antar individu-individu yang membentuk keluarga, masyarakat dan bangsa adalah cinta. Cinta yang universal terbentang di seluruh alam semesta dalam wujud setiap partikel membantu dan mendukung partikel lainnya.” Ya. Cinta yang universal, cinta yang tidak mengenal warna kulit, perbedaan bahasa, ras dan kedudukan sosial. Cinta yang didasari oleh rasa ikhlas untuk memberi dan menerima. Begitu sempurnanya pelajaran yang diberikan dari sebuah ikatan. Ikatan suci yang akan terus ada dan hidup lewat keihklasan memberikan rasa cinta, kasih sayang dan pengorbanan.
Discussion about this post