Ketahanan pangan sebuah bangsa terfasilitasi oleh ketersediaan sumber pangan1 yang ada di negara tersebut. Indonesia memiliki keragaman biodiversitas tinggi yang membuat sumber pangan berlimpah. Menurut catatan Foodbank of Indonesia (2023), setidaknya tersedia 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan 110 jenis rempah serta bumbu yang dikenal masyarakat Indonesia. Melihat keanekaragaman ini timbul pertanyaan, apakah kita masih akan kesulitan atau kekurangan bahan pangan? Jika melihat data di atas seharusnya tidak akan ada kondisi kelaparan di Indonesia karena ketahanan pangan sudah terfasilitasi oleh ketersediaan sumber pangan yang sangat banyak. Namun ternyata tidak demikian adanya.
Kebutuhan manusia untuk makan yang berasal dari kondisi biologis merupakan kebutuhan tubuh untuk merasa kenyang dan memenuhi gizinya, sehingga manusia tetap sehat dan bisa bertahan hidup. Di sisi lain, apa yang kita makan bukan hanya akibat kebutuhan biologis semata. Budaya seseorang menentukan apa yang harus, boleh, atau dilarang dikonsumsi dan memengaruhi caranya mengolah bahan makanan, peristiwa sosial di sekitar makan tersebut, hingga kebiasaan saat makan. Ketahanan makan suatu bangsa tidak terlepas dari budaya makan dan budaya konsumsi masyarakatnya.
Preferensi Makan
Dalam antropology of food2 kita akan membahas hal ini dari sisi kebudayaannya, tentang tradisi dan kebiasaan dari…….
Discussion about this post