Apa rasanya saat tanpa sengaja kaki kita menginjak ganggang atau rumput laut ketika berenang? Apakah terasa menyeramkan? Mungkin Anda akan perlahan berenang menjauh dari bagian yang terdapat ganggang dan rumput laut tersebut?
Sebagaimana tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumber oksigen di daratan, ganggang juga merupakan sumber oksigen di laut. Ganggang atau alga merupakan tumbuhan misterius nan ajaib yang dihiasi dengan kemampuan menakjubkan. Ganggang laut diklasifikasikan ke dalam empat kelompok alga yaitu hijau, coklat, merah dan biru hijau. Alga hijau dan biru-hijau dapat hidup di laut, air tawar, tanah, dan batang pohon. Beberapa spesies alga bahkan dapat digunakan sebagai bahan pada pembuatan salad.
Alga coklat dan merah adalah organisme yang hidup di air asin. Tanaman ini tumbuh di pantai berbatu atau di lautan dengan bagian dasar yang berbatu. Mereka dapat hidup hingga 15 tahun di daerah yang tenang dan bebas dari gelombang besar. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan terutama dikarenakan polisakarida khusus yang ada dalam tubuh mereka. Itulah sebabnya organisme ini amat penting nilai komersialnya. Misalnya, asam alginat dan alginat yang diperoleh dari ganggang coklat dapat digunakan di berbagai bidang, mulai dari industri makanan hingga medis, dari kosmetik sampai kertas maupun tekstil. Sebuah spesies alga (Macrocystis Pyrifera) yang dapat ditemukan baik di Amerika Utara maupun Selatan, Selandia Baru, Australia, dan lepas pantai Afrika adalah sumber utama untuk produksi asam alginat dan alginat dunia. Pada tahun 2009, 26.500 ton alginat diproduksi, terutama oleh negara-negara Skotlandia, Norwegia, China, dan Amerika Serikat.
Asam alginate (alginic acid) adalah molekul makro yang disintesis dari molekul-molekul asam manuronat dan gluronic. Karena asam alginat kaya akan hidrofilik, garam Na dan K, maka banyak digunakan untuk memberikan homogenitas pada makanan beku selama proses pencairannya, mencegah kerusakan makanan dikarenakan melonjaknya temperatur secara instan, meningkatkan viskositas, pada penyajian makanan penutup yang berbentuk jelly, serta menstabilkan jus buah dan es krim. Untuk alasan yang sama, alginat juga digunakan untuk meningkatkan kualitas kertas, dan pada pengaplikasian canggih tinta pada lem dan dalam produk tekstil yang diperas, di mana zat ini dapat meningkatkan aliran pewarnaannya. Alginat juga digunakan dalam produk kosmetik, dalam produksi tekstil tahan air atau tahan api, dan pada beberapa pewarna sintetis karena dapat meningkatkan viskositasnya.
Salah satu kegunaan paling penting dari alginat adalah di bidang medis. Banyak orang menderita maag dan asam lambung. Dalam mengobati gejala-gejala ini, persentase obat yang diresepkan yang mengandung kandungan asam alginat adalah 100%, karena dalam kasus asam lambung, asam alginat berisi zat-zat preventif, dan antasida. Antasida ini berguna menetralkan asam lambung. Asam alginat bereaksi dengan air liur dan ion Na Bikarbonat sehingga menghasilkan busa di perut bagian atas. Dalam kasus adanya keluhan asam lambung, lapisan busa ini akan menjadi penghalang yang mencegah lepasnya kadar asam lambung ke kerongkongan.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan di Inggris pada tahun 2010 tentang penanganan kasus obesitas, ditemukan bahwa asam alginat menambah asupan serat alami dan dapat mengurangi asupan lemak di usus hingga 75%. Proses penyerapan dan pembersihan zat-zat obat di lambung dan usus memainkan peran penting dalam memastikan apakah obat bekerja sebagaimana yang diinginkan. Penyumbatan darah dalam pembuluh di paru-paru dapat diangkut menuju paru-paru dan mungkin pula berakibat fatal (a pulmonary emboli). Untuk mencegah hal ini, digunakanlah obat yang mengandung heparin dan memiliki berat molekul rendah. Ditemukan bahwa manik-manik alginat polimer di dalam obat ini dapat meningkatkan efisiensi obat hingga 80-90%. Pada jenis obat-obatan dan enzim dengan proses kontrol pelepasan terkendali seperti ini, penggunaan zat aditif alginat polimer memberikan tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
Sebuah jenis tekstil antimikroba terbaru yang tidak menempel pada kulit yang terluka terbuat dari lapisan serat perak yang dilapisi dari campuran selulosa Alginat-karboksimetil. Kain ini tidak saja memberikan perlindungan terhadap infeksi tapi juga, dengan sifatnya yang tidak menempel tersebut dapat mencegah adanya trauma. Selain itu kondisi hidrofiliknya yang tinggi memungkinkan luka terbuka untuk sembuh lebih cepat.
Segala sesuatu di alam semesta ini adalah indah, baik secara langsung pada dirinya sendirinya, atau secara tidak langsung melalui konsekuensinya. Ganggang atau alga, yang banyak dari kita tidak menyukainya sebenarnya merupakan sebuah karya agung dari sebuah kreasi seni luar biasa karena ia merupakan sumber makanan, penghias lautan dan ternyata juga dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Discussion about this post