“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur” [QS.Al Maidah :6]
Berikut adalah resep agung dari sebagian keajaiban Alquran. Wudhu atau bersuci sebelum shalat, merupakan suatu keistimewaan khusus dan karunia yang telah dinikmati oleh orang Islam selama lebih dari seribu empat ratus tahun. Namun sayang seringkali pada umumnya mereka melakukan wudhu tanpa menyadari manfaatnya. Melalui beberapa penemuan ahli biologi dalam dua puluh tahun terakhir ini kita memahami sepenuhnya betapa ba-nyak pengaruh menakjubkan dari wudhu. Tiga manfaat utama kesehatan manusia dari wudhu terkait dengan sistem peredaran darah, sistem kekebalan tubuh, dan keseimbangan elektrostatik tubuh.
- Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah ada dua. Pertama, jantung memompa darah keluar ke sel-sel jaringan di setiap bagian tubuh. Kedua, jantung mengumpulkan kembali darah yang digunakan secara biologis. Jika peredaran darah balik ini terganggu dalam kadaan tertentu, tekanan darah diastolik (tekanan bawah) akan me-ningkat, dan ini dapat menimbulkan penuaan, bah-kan terjadinya kematian.
Kondisi sehat dan fungsi pembuluh darah sangat penting bagi sistem peredaran darah ganda ini. Pembuluh darah menyerupai pipa lentur, yang terbagi menjadi cabang-cabang lebih tipis ketika jaraknya dari jantung meningkat. Jika pembuluh tipis dalam keadaan tertentu mengeras dan kehilangan elastisitasnya, tekanan dan beban kerja pada jantung meningkat. Dalam dunia medis hal ini dikenal sebagai arteriosklerosis.
Berbagai aspek kehidupan kita menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit. Masalah ini, yang dianggap sebagai dasar dari penuaan dan kerusakan tubuh, yang kini menjadi bidang kedokteran tersendiri. Nutrisi yang tidak tepat dan reaksi saraf berefek serius pada kondisi pembuluh darah. Jika perkembangan sklerosis teramati dalam pembuluh darah, tindakan praktis apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?
Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah tidak terjadi sekaligus, tetapi dalam jangka panjang.Pembuluh yang terjauh dari jantung, seperti di otak, kaki dan tangan, lebih rentan terhadap proses yang berlangsung secara perlahan-lahan di lokasi tersebut dan berlanjut terus menerus dengan berlalunya waktu. Namun, ada aplikasi dalam rutinitas sehari-hari kita di mana latihan (olahraga) dapat menyempitkan dan melebarkan pembuluh darah secara bergantian. Agennya adalah air, yang menimbulkan gradien temperatur. Air menentukan kelenturan dan menjadi pelindung pembuluh yang jauh dari jantung dengan melebarkan pembuluh ketika panas dan menyempitkan pembuluh ketika dingin. Hal Ini juga akan mendorong nutrisi, yang tersimpan dalam jaringan sebagai akibat dari peredaran lamban, kembali ke dalam aliran darah berdasarkan perbedaan suhu.
Melihat fakta ini, kiranya mungkin untuk memahami ayat yang memerintah kan orang Islam untuk membasuh tangan, kaki dan wajah dalam tata cara wudhu sebagai salah satu keajaiban, terutama dalam kesimpulan ayat tersebut: “Dia hendak membersih kan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu”. Peredaran darah adalah nikmat bagi kita dari Sang Pencipta. Perintah untuk melakukan wudhu, menyempurnakan nikmat itu dengan menjaga pembuluh darah dan sistem peredaran darah umumnya dalam keadaan sehat. Ini adalah yang pertama dari sekian banyak nikmat wudhu. Tak dapat disangkal lagi bahwa berwudhu melindungi kita dari kepikunan di mana pengerasan pembuluh darah tercermin pada peredaran di otak seseorang yang telah melakukan wudhu secara teratur sejak kecil.
- Sistem kekebalan tubuh (peredaran darah limfatik)
Selain peredaran sel darah merah dalam tubuh, juga ada peredaran sel darah putih atau leukosit. Pembuluh sistem ini sepuluh kali lebih tipis daripada yang ada di sel darah merah. Kita kadang melihat cairan tak berwarnanya yang mengalir dari dinding kulit pada sebagian luka lecet atau luka biasa. Peredaran darah limfatik inilah yang menjaga semua titik tubuh dalam perlindungan sistem kekebalan tubuh. Setiap bakteri, benda asing, atau sel kanker, yang mungkin telah menginvasi tubuh dihancurkan oleh sel-sel pelawan atau leukosit dalam peredaran darah limfatik. Munculnya penyakit menular atau kanker dalam tubuh selalu bergantung pada gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Persisnya bagaimana sistem pembuluh ini mengembang dan menyempit belum dijelaskan sepenuhnya. Namun, diketahui bahwa panas dan dingin mempengaruhi sistem ini. Terkena penyakit menular seperti flu dianggap terkait dengan ketidakmampuan, karena penyempitan pembuluh tersebut, untuk mengirimkan leukosit dalam jumlah yang cukup ke area yang diderita. Sekarang, fungsi sebenarnya sistem ini dan pembuluh tipisnya, seperti sistem peredaran darah secara umum, terkait erat dengan efek menyegarkan dari bersuci. Struktur sistem kekebalan tubuh, yang memberikan perlawanan terhadap semua penyakit, diperkuat melalui wudhu, dan karunia Ilahi yang disebutkan dalam ayat tersebut terwujud.
Sekarang orang bisa saja menyatakan bahwa, meski sistem limfatik memang disegarkan dengan berwudhu, itu hanya efek samping kebetulan dan ti-dak disengaja. Namun, bentuk perintah melakukan wudhu yang tepat itu mematahkan pernyataan tidak benar ini. Saya berpendapat, sebaliknya, bahwa cara wudhu yang diperintahkan untuk dilakukan secara khusus itu juga ditujukan pada sistem limfatik. Alasannya adalah sebagai berikut:
- Agar sistem limfatik berfungsi dengan baik, bahkan satu titik dalam tubuh tidak boleh diabaikan, yang dijamin oleh wudhu sempurna atau ghusl.
- Pusat paling penting untuk merangsang sistem limfatik adalah daerah nasofaring di belakang hidung dan tonsil, dalam berwudhu membersihkan bagian ini sangat dianjurkan.
- Stimulasi kedua sisi leher memiliki pengaruh besar pada sistem limfatik, dan ini juga ada dalam wudhu.
Sel-sel pelawan paling tangguh dari tubuh yaitu limfosit, diangkut ke tempat terjauh dalam tubuh dan, setelah melewati pelatihan biologis intensif, menjaga setiap titik dalam tubuh beberapa kali dalam sehari. Jika limfosit bertemu bakteri atau sel kanker, limfosit menghancurkan bakteri atau sel kanker tersebut. Apakah ini bukan rahmat Allah yang berkualitas prima? Jika gangguan sirkulasi sesekali terjadi dan Anda dapat mencegah atau mengurangi efeknya dengan cara wudhu teratur, apakah tidak tepat jika mengang-gap perintah itu sebagai pemenuhan janji atas nikmat Allah SWT, karenanya manusia wajib bersyukur?
- Listrik statis
Tubuh biasanya memiliki keseimbangan listrik statis, dan fisiologi tubuh yang sehat berkaitan erat dengan keseimbangan elektrostatik.
Kondisi atmosfer, pakaian dan produk plastik yang umum dipakai saat ini dapat mempengaruhi keseim-bangan ini secara negatif. Rasa sakit pada penyakit, lekas marah dan kerutan wajah adalah akibat yang paling terkenal. Sebagian besar dari kita menyadari listrik ini ketika turun dari mobil atau setelah duduk di kursi plastik. Cuaca berangin memiliki efek sama. Penyembuhan dengan akupunktur dan, dalam beberapa hal, fisioterapi, dapat mengatasi ketidakseimbangan listrik statis ini; tetapi kita dapat menghindari efek ini secara total, hanya dengan melakukan wudhu beberapa kali sehari.
Ada banyak penyakit psikosomatik yang timbul dari ketidakseimbangan elektrostatik. Saya tidak akan membahas masalah ini di sini. Saya hanya akan membahas pertanyaan tentang perawatan kulit, yang menjadi permasalahan terkenal saat ini.
Pengaruh terburuk listrik statis diproduksi terus menerus pada otot subkutan kecil (di bawah kulit), yang akhirnya membuat otot tidak bekerja, itulah sebabnya terjadi keriput. Biasanya dimulai dari wajah, kemudian pada kulit di seluruh tubuh. Pada titik ini, banyak pembaca yang akan melihat setidaknya salah satu alasan mengapa mereka yang telah melakukan wudhu sepanjang hidupnya memiliki wajah yang bersinar. Barangsiapa memelihara kebiasaan berwudu secara teratur pasti lebih sehat, dan oleh karenanya kulitnya akan tampak lebih indah. Betapa luar biasanya bahwa pada zaman kita sekarang, ketika uang jutaan rupiah dihabiskan untuk membeli kosmetik, sepuluh kali lipat besar pengeluaran masih tidak sebaik dibandingkan dengan melakukan wudhu sempurna secara sederhana.
Tak diragukan lagi, apakah wudhu benar-benar ada hubungannya dengan listrik statis? Tentu saja ada. Bagian ayat yang berkaitan dengan tayamum ketika air tidak tersedia untuk berwudhu telah menggaris bawahi fakta ini. Karena pengganti wudhu ini juga memberikan listrik statis yang signifikan. Memang, pentingnya tayamum sampai sekarang belum diketahui, dan tidak ada seorang pun mencoba menjelaskan mengapa tayamum dapat menjadi pengganti wudhu ketika dalam kondisi terpaksa.
Sebagaimana dinyatakan dengan jelas oleh ayat tersebut, aspek sanitasi atau kesehatan dari wudhu adalah Rahmat besar yang sekarang dapat kita jelas-kan sebagiannya dalam pengertian medis. Seseorang juga mungkin menyangkal dengan mengatakan: “Tapi saya sudah cuci muka dan tangan pula”. Mari kita in-gat bahwa sebagai kebiasaan masyarakat luas, prak-tik ini memiliki sejarah yang sangat singkat bahkan di antara negara-negara yang cenderung mengklaim sebagai yang paling beradab di dunia. Yang lebih pen ting dari itu, kebersihan yang didasarkan hanya pada nasihat atau norma-norma baik yang dianut masyara-kat umum tidak akan pernah dapat menggantikan ke-mantapan disiplin, yang dalam Islam berhubungan erat dengan ibadah.
Yang pasti, nilai dan pentingnya wudhu tidak akan berakhir hanya dengan pengamatan medis ini, perasaan sejahtera dan bermartabat yang berasal dari wudhu juga berkontribusi terhadap kesehatan umum orang Islam yang taat tapi disini tujuan saya adalah mengenalkan dengan tepat manfaat medis tambahan tersebut.
Karya: Dr. Haluk Nurbaki
Discussion about this post