• Privacy & Policy
  • Kontak
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Redaksi dan Manajemen
    • Dewan Penasihat
  • Mata Air di Dunia
    • Arabic
    • Deutsch
    • English
    • Spanish
    • Turkish
  • FAQ
  • Kirim Artikel
  • Karir
Friday, September 22, 2023
  • Login
Majalah Mata Air
Advertisement
  • Home
  • Rubrik
    • Sains
    • Budaya
    • Spiritualitas
  • Penulis
    • M. Fethullah Gülen
    • Dr. Ali Unsal
    • Astri Katrini Alafta S.S. M.Ed.
    • Abdullah Farid
  • Event
  • Tetes Mata Air
  • Arsip
  • Berlangganan
  • Produk Kami
    • Buku Digital
    • Majalah Digital
    • Mata Air dalam Genggaman
  • Semua Membacanya 2023
No Result
View All Result
  • Home
  • Rubrik
    • Sains
    • Budaya
    • Spiritualitas
  • Penulis
    • M. Fethullah Gülen
    • Dr. Ali Unsal
    • Astri Katrini Alafta S.S. M.Ed.
    • Abdullah Farid
  • Event
  • Tetes Mata Air
  • Arsip
  • Berlangganan
  • Produk Kami
    • Buku Digital
    • Majalah Digital
    • Mata Air dalam Genggaman
  • Semua Membacanya 2023
No Result
View All Result
Majalah Mata Air
No Result
View All Result
Home Spiritualitas Tanya Jawab

Tanya Jawab Edisi 8

by admin
8 years ago
in Tanya Jawab
Reading Time: 3 mins read
Share on WhatsappShare on FacebookScan and read on your phone

Ada orang yang dikaruniai Allah harta benda, seperti mobil, rumah, uang, kedudukan, teman, dan popularitas, sementara Dia memberi kepada orang lain kemiskinan, kesulitan, musibah, penderitaan, dan kesedihan. Apakah berarti orang kedua adalah orang jahat dan apakah Allah Subhanahu wa ta’ala lebih mencintai orang yang pertama?

Pertanyaan semacam ini hendaknya ditanyakan benar-benar untuk mengetahui esensi-Nya. Karena jika tidak, berdosalah orang yang bertanya. Kalau ada yang risau, sangat wajar apabila ia menanyakannya untuk memahami, bukan untuk mengeluh.

Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan harta, kedudukan, kendaraan, dan rumah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dia juga memberikan kemiskinan dan kesempitan kepada siapa yang Dia kehendaki. Hanya saja, tidak dimungkiri adanya beberapa sebab. Misalnya kondisi keluarga, kemampuan seseorang, kecerdasan dan kecakapannya dalam mendapatkan dan mengembangkan harta, serta pengetahuan tentang cara mengambil keuntungan dalam setiap kondisi dan situasi. Kendati demikian, bisa saja Allah tidak memberikan harta kepada mereka yang sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan. Ada sebuah hadis dhoif yang bermakna: “Allah memberikan harta kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan ilmu kepada siapa yang mencarinya.” Pengertian hadis ini terkait dengan apa yang kita bicarakan saat ini.

Selanjutnya, adalah salah bila kita selalu menganggap harta dan kedudukan sebagai sebuah kebaikan. Benar, Allah kadang memberikan harta, kedudukan, dan kebahagiaan duniawi kepada orang yang mencarinya dan kadang pula Dia tidak memberikannya. Sebenarnya sama saja apakah Allah memberi atau tidak; kedua kondisi tersebut sama-sama merupakan kebaikan. Pasalnya, jika engkau orang baik dan mempergunakan harta yang diberikan kepadamu dalam kebaikan, harta itu pun dinilai sebagai kebaikan. Namun, jika engkau bukan orang baik dan menyimpang dari jalan yang lurus, sama saja Allah memberimu harta atau tidak tetap tidak akan baik bagimu.

RelatedArticles

Tanya Jawab Edisi 39

Tanya Jawab Edisi 38

Ya. Jika engkau orang yang tidak lurus, kemiskinan yang menderamu menjadi jalan menuju kekufuran. Pasalnya, ia akan mendorongmu untuk membangkang kepada Tuhan. Sama halnya jika engkau tidak beristikamah, engkau tidak akan memiliki kehidupan kalbu dan spiritual yang sehat, sehingga kekayaan pun akan menjadi musibah dan bencana bagimu. “Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah ujian.”

Banyak orang yang gagal menghadapi ujian tersebut hingga saat ini. Betapa banyak orang kaya yang, meskipun memiliki banyak harta, hati mereka tidak memancarkan cahaya Ilahi sedikit pun akibat pembangkangannya. Karena itu, ketika Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan harta dan kedudukan kepada mereka, pemberian itu dinilai sebagai istidrâj yakni pemberian dan nikmat yang diberikan kepada orang-orang yang sebenarnya mereka tak layak atas nikmat tersebut dan karena nikmat ini mereka terus berada dalam kesesatan dan penyimpangan karena mereka telah mematikan juga kehidupan rohani dan spiritualnya serta melenyapkan potensi fitrah yang Allah berikan. Sangat tepat kalau di sini kita menyitir hadis Rasulullah: “Di antara hamba Allah ada orang yang seandainya ia bersumpah kepada Allah, pasti dibenarkan-Nya. Di antara mereka adalah al-Barra‘ ibn Malik.

Meskipun al-Barra‘ ibn Malik saudara kandung Anas tidak memiliki sandang, pangan, dan papan, namun al-Barra‘ selalu merasa cukup. Betapa banyak orang miskin seperti al-Barra` yang hidup mulia dan terhormat sesuai dengan kelapangan, kedalaman, dan keagungan hati mereka serta cahaya yang menerangi jiwa mereka. Karena itulah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa seandainya mereka bersumpah kepada Allah, niscaya Dia membenarkan mereka.

Jadi, semata-mata hanya karena miskin atau kaya tidak bisa dilihat sebagai musibah atau nikmat. Bisa jadi kemiskinan sesuai dengan tempatnya termasuk nikmat terbesar Allah Subhanahu wa ta’ala. Rasul kita tercinta dengan kehendaknya sendiri memilih kemiskinan. Beliau berkata kepada Umar ibn al-Khattab ra. yang merasa sedih dengan kemiskinan Rasulullah, “Tidakkah engkau ridha jika mereka memiliki dunia sedangkan kita memiliki akhirat?”3 Ketika kekayaannya diserahkan ke baitulmal, Khalifah Umar ibn al-Khattab ra. hidup dalam kondisi miskin. Ia hanya mengambil sekadar untuk menyambung hidup, tidak lebih.

Akan tetapi, ada pula bentuk kemiskinan semoga Allah menjauhkan kita darinya yang dinilai sebagai kekufuran dan kesesatan. Misalnya andaikan pertanyaan ini diajukan bukan untuk mengerti, tetapi sebagai ungkapan kemarahan dari mulut orang yang ingkar, maka itu dianggap sebagai pengingkaran terhadap nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa ta’ala sekaligus keluhan terhadap-Nya. Dengan kata lain, dianggap sebagai kekufuran.

Jadi, kemiskinan ada kalanya dinilai sebagai karunia dan ada kalanya dinilai sebagai petaka. Artinya, prinsip utama dalam hal ini adalah suara hati saat menerimanya. Atau, sebagaimana gubah seorang penyair:

Wahai Tuhan, setiap yang datang darimu diterima Entah itu berupa pakaian  atau kain kafan Entah berupa bunga mawar atau duri Anugerah-Mu dan derita dari-Mu, semuanya adalah baik.

Di daerah Anatolia Timur ada sebuah pepatah: “Segala yang berasal dari-Mu adalah indah, apa pun itu.” Apabila manusia bersama Allah, kekayaan dan pakaian terbagus sekalipun tidak akan berbahaya baginya. Orang semacam itu barangkali seperti Abdul Qadir al-Jailani. Kakinya menapaki tangga para wali dan kepalanya menyentuh ujung baju Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, apabila manusia tidak memiliki hubungan apa pun dengan Allah, kemiskinannya akan menjadi kerugian dan kesedihan baginya baik di dunia maupun di akhirat. Demikian pula jika si kaya lalai kepada Allah, maka kerugian dan kesedihan besar menantinya di akhirat meskipun ia tampak bahagia di dunia.

Tags: bersyukurcukuphartaNabi SAWPahala
Previous Post

Khalwat dan Uzlah

Next Post

Kesehatan – Ilmu Pengetahuan – Teknologi (Edisi 8)

admin

admin

Related Posts

wudu
Tanya Jawab

Tanya Jawab Edisi 39

1 month ago
Arab
Tanya Jawab

Tanya Jawab Edisi 38

4 months ago
Load More

Discussion about this post

POPULAR POST

  • Taubah, Inabah, dan Aubah

    Taubah, Inabah, dan Aubah

    883 shares
    Share 353 Tweet 221
  • Hewan-hewan yang Menantang Suhu Dingin

    776 shares
    Share 311 Tweet 194
  • Shuffah, Pusat Bagi Para Jenius

    738 shares
    Share 295 Tweet 185
  • Syair Rindu Sang Musafir

    693 shares
    Share 278 Tweet 173
  • Buku atau Gadget

    640 shares
    Share 257 Tweet 160

Majalah Mata Air menyuguhkan bahan bacaan untuk mengembangkan cakrawala pemikiran.

Ikuti Kami

Categories

Bulan Terbit

Kebakaran Hutan

Kesehatan – Ilmu Pengetahuan – Teknologi (Edisi 39)

September 18, 2023
Siang dan Malam dalam Al-Qur’an

Siang dan Malam dalam Al-Qur’an

September 18, 2023
Ketenagan Jiwa

Sakinah dan Thuma’ninah atau Ithmi’nan

September 12, 2023
  • Tentang
  • Ketentuan
  • Kirim Tulisan

© 2021 Majalah Mata Air - Membaca Kehidupan.

No Result
View All Result
  • Arsip
  • Berlangganan
  • Berlangganan Majalah
  • Blog
  • Buku Digital
  • Cart
  • Checkout
  • Checkout
    • Purchase Confirmation
    • Purchase History
    • Transaction Failed
  • Dashboard
  • Dewan Penasihat
  • Event
  • FAQ
  • FAQ Tetas Mata Air
  • Form Berlangganan
  • Form Kirim Artikel Semua Membacanya 2022
  • Gallery
  • Hubungi Mata Air
  • Instructor Registration
  • Jenis Pendaftaran
  • Karir
  • Kirim Artikel
  • Kirim Artikel Semua Membacanya 2022
  • Kirim Tulisan
  • Kuis Majalah Mata Air
  • langganan
  • Langganan Individu
  • Langganan Kelompok
  • LCCL Mata Air 2023
  • Liputan
  • Lomba Menulis Artikel
  • Majalah Digital
  • Majalah Mata Air Edisi 1
  • Majalah Mata Air Edisi 2
  • Majalah Tergantung
  • Mata Air dalam Genggaman
  • Mata Air On Air
  • My account
  • Paket Majalah
  • Pembahasan Try Out Cahaya Abadi
  • Pembahasan Try Out Sirah Nabawiyah
  • Pembahasan Ujian Cahaya Abadi
  • Pemenang SM21
  • Penulis
  • Penulis
  • Polling Cover Buku “Hening Sejenak”
  • Privacy Policy
  • Produk Kami
  • Produk Mata Air di Playbook
  • Profil
  • Proposal Landing Page
  • Quotes
  • Redaksi dan Manajemen
  • Relawan
  • Rubrik
  • Rubrik
  • Seminar 1
  • Seminar 2
  • Seminar 3
  • Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
    • Kuis 1 Lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
    • Kuis 2 Lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
    • Kuis 3 Lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
  • Semua Membacanya
  • Semua Membacanya 2022
  • Semua Membacanya 2023
  • Semua Membacanya 2023
  • Shop
  • Soal dan Kunci Jawaban Fikih Sirah
  • Soal dan Kunci Jawaban Cahaya Abadi 2
  • Soal dan Kunci Jawaban Khulasoh Nurul Yaqin
  • Soal dan Kunci Jawaban Mentari Kasih Sayang
  • Soal dan Kunci Jawaban Sirah Nabawi
  • Student Registration
  • Tentang
  • Terima Kasih
  • Try Out
  • Ujian Final
  • Workshop

© 2021 Majalah Mata Air - Membaca Kehidupan.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist