Apakah Islam Cukup untuk Memecahkan dan Menyelesaikan Semua Permasalahan yang Ada?
Jawaban:
Jawabannya adalah ya, Islam cukup dan lengkap. Penyataan yang kita ucapkan kemarin ini, telah pula diucapkan oleh semua orang pada hari ini. Semakin banyaknya orang Barat yang memeluk agama Islam akhir-akhir ini merupakan sebuah bukti nyata dari hal ini.
Kira-kira siapakah yang dapat mengetahui sistem kerja sebuah pabrik melebihi orang yang membangun dan mendirikan pabrik itu? Bahkan terkait dengan cara kerja sebuah perangkat elektronik paling sederhana sekalipun, kita akan berkonsultasi kepada ahlinya. Siapa pun yang menciptakan manusia, maka Dia pulalah yang paling mengetahui cara hidupnya, baik secara individual maupun sosial. Manusia diciptakan oleh Allah.1 Jika demikian, maka satu-satunya wasilah yang dapat menjamin kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat, adalah agama yang diturunkan-Nya.2
Kini, kenyataan ini diterima oleh semua orang, karena semua sistem yang dibentuk oleh tangan manusia hari ini telah gagal total. Keberhasilannya yang hanya bersifat sementara, tidak cukup menjadi alasan bagi hal tersebut untuk tetap ada dan lestari hingga hari ini. Di antara sistem-sistem buatan manusia yang paling terkenal dalam sejarah adalah feodalisme, kapitalisme, sosialisme, dan komunisme, yang runtuh satu per satu dengan meninggalkan banyak ratapan serta tangisan di belakangnya. Sementara itu, Islam sedari hari pertama kemunculannya telah mencapai hari ini tanpa kehilangan apapun dari esensinya.
Dunia Barat menyadari hal ini. Para mursyid (Orang yang menunjukkan jalan yang benar; guru agama) dan mubalig (Orang yang menyiarkan ajaran agama Islam, juru dakwah) yang memiliki hubungan erat dan kuat dengan Allah banyak diterima di berbagai tempat di dunia Barat. Kini, aula-aula gereja seakan telah berada dalam keadaan menghirup napas simpati terhadap Islam.
Kemanusiaan yang merasakan kepedihan atas penderitaan abad ini akan kembali menoleh mengarahkan pandangannya pada pemahaman Islam. Keyakinan bahwa permasalahan yang tidak dapat diatasi, kini hanya dapat diselesaikan dengan Islam yang telah semakin menyebar.
Yang menjadikannya lebih istimewa adalah bahwa bahkan musuh pun telah pula menerima dan mengakui hal ini. Kini, tahapan tersebut telah dicapai, bahwa bahkan musuh-musuh Islam tampak menerima hakikat ini dengan pernyataan-pernyataan yang mereka lontarkan. Saat ini terdapat banyak orang di Eropa yang telah menerima Islam, tetapi tidak berani mengungkapkannya karena takut dengan lingkungan sekitarnya.
Lantas, untuk dapat memberikan contoh konkret terkait dengan pertanyaan-pertanyaan semacam ini, maka kita perlu melihat semua permasalahan tersebut dan menunjukkan bagaimana Islam menanganinya satu demi satu. Sepertinya, hal ini hanya akan terealisasi dengan berjilid-jilid karya tulis. Tentunya tidak mungkin kita dapat menganalisis pembahasan semacam ini secara mendalam hanya dengan sekadar sesi tanya-jawab. Selain itu, mereka yang menyangkal juga harus menunjukkan masalah mana yang tidak bisa diselesaikan oleh Islam sehingga kita dapat memberikan jawaban terhadapnya. Oleh karena pertanyaan mereka bersifat abstrak, maka jawaban kita pun abstrak. Sebenarnya, membahas tentang permasalahan yang jawabannya telah diterima oleh banyak orang adalah israf (suatu hal yang boros) dan lebih daripada itu, merupakan pekerjaan yang sia-sia. Sementara Islam tidak pernah menyukai pemborosan dan pekerjaan yang tiada berguna.
Referensi:
- al-Mulk, 67/14.
- Ali Imran, 3/19; QS. al-Maidah, 5/3.
Discussion about this post