Setiap detik, terjadi berbagai kejadian luar biasa di dalam tubuh manusia. Trilyunan sel yang sejak saat pertama kehadirannya, bekerja bagaikan seorang pegawai yang mampu mengerjakan banyak tugas. Pada istana tubuh kita gedung-gedung dibangun, sementara pada pabrik dan ruang-ruang kerjanya seribu satu jenis produksi terjadi. Bagian yang sudah lama diperbaharui sementara hasil pembuangan yang berbahaya dikumpulkan, lalu dibuang ke luar. Sesaat setelah kelopak matanya dibuka, seorang akan bisa melihat. Dimampukan untuk merasakan sebuah benda atau barang yang disentuhnya, serta membedakan panas atau dingin. Tak dibutuhkan usaha yang terlampau sulit untuk bisa merasakan sensasi rasa di lidah ataupun bau di hidung.
Beberapa organ penting pada tubuh manusia seperti otot, tulang, sendi dan syaraf berada di bawah satu atap kokoh yang dapat terus berlangsung dengan berfungsinya sistem peredaran darah, sistem pencernaan dan sistem pembuangannya. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel khusus menjadi organ-organ yang ditempatkan pada posisi masing-masing, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, lambung dan usus yang memiliki tugas khusus pada sistem tersebut. Tubuh seorang manusia terjalin oleh simpul-simpul syaraf dan pembuluh darah dalam bentuk sempurna, yang mendukung indra fungsional seperti kaki dan tangan manusia serta diselubungi dengan tabir penutup yang hidup, berfungsi dan teramat elok yang disebut kulit. Semua sistem ini dapat berfungsi baik dengan adanya organ-organ yang diberi tugas menjadi pengontrol, tempat perencanaan sebab-sebab serta pusat pemrosesan data yaitu otak, tulang belakang dan semua simpul syaraf yang tersebar di seluruh tubuh.
Seberapa Besar Kemampuan Kontrol Seseorang Atas Dirinya Sendiri?
Tubuh seorang manusia dewasa tersusun dari bertrilyun-trilyun atom-atom (1028) dan sekitar 100 trilyun sel-sel. Saat tubuh kita terus membesar dan tumbuh di masa embrio, bayi dan kanak-kanak, maka agar semua fungsi vitalnya dapat berjalan dengan baik, aktivitas-aktivitas biologis yang dibutuhkan pun akan terus berlangsung tanpa berhenti. Oleh karena itu, dimulai dari tahapan embriologis saat masih berada di dalam kandungan seorang ibu hingga nanti saat kita wafat, semua aktivitas tumbuh, hancur dan bangkit lagi akan terus menerus berlangsung. Setiap detiknya, saat ribuan jenis ikatan kimia seperti protein, enzim, hormon, gula, dan lemak dihasilkan serta dihancurkan di dalam tubuh manusia, maka sel-sel dan jaringan pun diperbaharui. Misalnya sel-sel epitel pada lambung dan usus diperbaharui setiap 1-3 hari, sel-sel epidermis kulit setiap 21 hari, sel darah merah 120 hari, sel-sel ginjal 220 hari dan sel-sel hati akan diperbaharui pula setiap 285 hari. Saat pada tubuh seorang dewasa, setiap detiknya terdapat sekitar 300 juta sel yang mati, maka pada saat yang sama sel-sel yang baru juga diproduksi. Kalau begitu, siapakah yang mampu memberikan amanat tugas bagi setiap atom, molekul dan sel-sel tersebut agar bisa terus menerus menjalankan fungsi-fungsinya sehingga tercipta sebuah tubuh yang amat sempurna ini?
Sistem-Sistem yang Dijalankan Secara Otomatis
Pada tubuh manusia yang merupakan sebuah maha karya agung ini, terdapat banyak mekanisme kontrol otomatis yang bekerja dengan sangat hebat. Sebagian besar organ-organnya dikontrol dengan sistem syaraf otonom yang berada di luar keinginan atau usaha manusia. Misalnya saja, kerja jantung yang menjalankan fungsi memompa dan menjaga pola ritmisnya sepanjang hidup, tidak mungkin dijalankan dengan pengaturan manusia itu sendiri. Jantung manusia yang besarnya tidak lebih dari satu kepalan tangannya tersebut, rata-rata akan berdetak 70 kali setiap menitnya, 90 ribu kali selama sehari, 36 juta kali selama setahun, dan jika kira-kira seseorang tersebut hidup hingga berusia delapan puluh tahun maka jantungnya akan berdetak sebanyak 2,5 milyar kali serta memompa 200 ribu ton darah selama hayatnya. Dengan perantaraan pembuluhnya, darah yang merupakan cairan penting bagi kelangsungan hidup seorang manusia akan berkeliling ke seluruh tubuh setiap lima menit sekali untuk menyampaikan oksigen dan zat makanan yang dibutuhkan jaringan pada semua organ tubuh. Ginjal yang bertugas sebagai filtrasi (penyaring) zat-zat berbahaya hasil metabolisme jaringan akan menyampaikan gas karbondioksida ke paru-paru agar dikeluarkan dari tubuh kita. Jika zat-zat berbahaya ini tidak dikeluarkan maka akan menumpuk di dalam tubuh kita dan menyebabkan keracunan yang dapat mengantarkannya pada gerbang kematian.
Zat-zat asam amino yang merupakan kebutuhan sel dan organ-organ diperoleh melalui makanan konsumsi kita sehari-hari yang mensuplai gula, lemak, beberapa vitamin dan zat-zat inorganik lainnya. Bahan makanan yang kita makan, pertama-tama akan melalui beberapa proses kimiawi enzimatis hingga terpecah menjadi strukur molekul terkecilnya yang kemudian akan diserap di usus yang luas permukaannya hingga 200m2, kemudian bersama-sama dengan aliran darah akan sampai ke hati. Hati (liver) adalah laboratorium pusat di dalam tubuh kita. Berbagai sintesis kimia atau proses pemecahan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia akan diwujudkan di bagian ini. Hati menjadi tuan rumah bagi sintesis sekitar 500-700 enzim, memproses 4-5 ribu protein serta membantu pemecahan partikel berbagai zat selama proses metabolisme. Ratusan jenis sintesi kimia yang terwujud dalam kesunyian pada setiap detiknya di pabrik-pabrik luar biasa bernama hati (liver), pankreas, ginjal, lambung dan usus ini menjadi bukti nyata betapa semua pekerjaan ini di luar kontrol diri seorang manusia, jika kita renungkan maka betapa âjiz (lemah)nya manusia ketika ia bahkan tak mampu mengkoordinasikan sendiri semua proses yang ada pada semua organ-organnya.
Pada setiap diri terdapat sekitar 2-2,5 juta nefron, unit filtrasi mikroskopik yang terbentuk dari gumpalan glomerulus dengan tabung-tabung yang terdapat pada sebuah ginjal dengan berat tak lebih dari 150 gram saja. Jika ginjal manusia menyaring dan membersihkan 180 liter darah setiap harinya, maka diperkirakan ada 5.500 ton darah yang sudah disaring selama rata-rata 80 tahun hidup manusia. Dengan bantuan proses filtrasi ini, zat-zat berbahaya ataupun yang berlebihan ada di dalam tubuh akan dibuang ke luar. Dengan 99% cairan yang telah difiltrasi ini, kebutuhan tubuh akan asam-asam amino, gula, garam-garam inorganik pada takaran tertentu akan kembali diserap secara mikrotubula sehingga membantu menjaga keseimbangan tubuh. Jika kebutuhan tubuh yang amat vital terhadap asam-asam amino dan gula ini tidak lagi dipenuhi melalui proses penyerapan maka manusia akan kehilangan energi serta mengalami pembengkakan yang secara amat cepat dapat menyebabkan kematian.
Semua kegiatan metabolisme tubuh kita, akan bergantung pada beberapa kondisi berikut ini: agar aktivitas metabolisme dapat berlangsung tanpa terganggu maka kondisi suasana tubuh, baik di dalam maupun di luar sel harus selalu seimbang (seperti keseimbangan temperatur tubuh, jumlah air, rasio beberapa ikatan kimia di dalam darah dan kondisi asam-basa). Kondisi ini disebut sebagai keadaan Homeostasis. Agar peredaran dan tekanan darah selalu teratur, maka diaturlah agar hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hipofis, tiroid dan adrenal bertugas sebagai penanggung jawab utamanya. Menurutmu, mungkinkah hal ini bisa berjalan dengan baik Jika semua aktivitas ini kita serahkan penanganannya pada kesadaran dan iradah manusia saja?
Untuk menjaga tubuh dari banyaknya bahaya luar yang mungkin menyerang maka ditempatkanlah sebuah mekanisme penjaga tubuh. Bahkan gerakan refleks yang kita lakukan adalah salah satu dari mekanisme ini. Sementara tugas untuk menjaga tubuh dari berbagai kerusakan organ yang disebabkan oleh bermacam-macam kecelakaan; penyembuhan luka dan perbaikan jaringan; kekurangan atau kehilangan darah dalam jumlah besar diberikan pada mekanisme pembekuan yang ada pada manusia. Di samping itu berbagai organisme dari luar yang masuk serta menjadi agen rahasia yang mengancam keselamatan manusia seperti parasit, jamur, bakteri dan virus akan diatasi dengan cara dihancurkan ataupun dibuang keluar. Dalam hal ini, sel-sel darah putih, si penjaga tubuh kita akan memproduksi cairan ‘lenfokin’ yang berperan sebagai pemusnah agen-agen berbahaya yang datang dari luar. Setelah pertemuan pertamanya dengan agen-agen berbahaya itu, sistem pertahanan tubuh kemudian akan memproduksi protein khusus bernama ‘antikor’ agar jika terjadi serangan kembali oleh agen yang sejenis, tubuh akan lebih cepat dan berpengaruh untuk melawannya. Sayangnya, hanya sedikit sekali manusia yang mau merenungkan bahwa di dalam tubuhnya terkadang terjadi perang-perang melawan musuh-musuh dari luar yang terwujud tanpa kesadaran langsung dari manusia itu sendiri.
Insan manusia yang pada umumnya tidak menyadari apa saja yang telah terjadi di tubuhnya, bisa menggunakan tubuh tersebut secara gratis tanpa ada kontribusi apapun pada perencanaan, pembangunan, pekerjaan ataupun prosesnya. Walaupun begitu, masih saja ada yang merasa memilikinya dengan berkata “ini tubuhku” atau “tubuh ini milikku”. Padahal pada hakikatnya pemilik dan pengatur sebenarnya dari tubuh seorang manusia bukanlah dirinya sendiri terlebih, ia bahkan tidak bisa mengetahui kapan dirinya akan menjemput ajalnya. Siapa yang telah menjadi ‘Perencana dan Arsitek’-nya, tentu Ia pula-lah Pengatur dan Pemilik sejatinya (Jalla Jalalahu). Awal dan akhirnya pun Dia pula yang menetapkannya. Sebagai titik pengingat bagi kita yang telah mendapatkan hibah tanpa bayaran atas tubuh ini, maka Allah Sang Rabb mengingatkan atas apa yang menjadi kewajiban kita: “Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pengasih. Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu?”1 serta pantas pula jika Ia mempertanyakan pada kita “Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang membantah tentang (ke-Esaan) Allah tanpa ilmu ataupun petunjuk”.2
Diterbitkan di Sızıntı edisi 444.
Referensi:
1 QS. Al Infithar: 6-8.
2 QS. Lukman: 20.
Discussion about this post