Beberapa dari kalian mungkin tidak menyukaiku, bahkan tidak mau melihatku. Namun perlu kalian ketahui, segala sesuatu takkan berjalan hanya seperti keinginan kalian, wahai manusia? Tuhan Pemilik kita semua lah yang menciptakanku hidup di antara makhluk ciptaan-Nya. Setelah menciptakanku, Ia memberiku berbagai tugas, dan berada di antara makhluk-Nya, maka kalian tak punya pilihan selain mendengar penjelasanku ini. Dengan begitu, mungkin aku bisa meluruskan berbagai kabar miring tentang diriku dan mengoreksi berbagai kesalahan terkait kelelawar sebangsaku, juga anak keturunanku. Aku tahu, ini takkan mudah, karena kebanyakan dari kalian takut dengan kami, kelelawar. Bahkan kalian mungkin tidak mau mendengar penjelasanku. Tak masalah… bisa jadi karena kalian telanjur menggambarkanku dalam ungkapan-ungkapan sastrawi dengan gambaran tidak baik seperti, “menatap bak kelelawar”, “bersembunyi dalam gulita malam bagai kelelawar”, “kelelawar pengisap darah”, dan ungkapan lain senada itu.
Dalam buku cerita anak dan film kartun, kalian menjadikan kelelawar sebagai simbol manusia penyuka kehidupan gelap dan tempat-tempat yang di dalamnya terdapat berbagai perilaku kejam dan jahat. Kami berlepas diri dari segala macam penggambaran tersebut. Kalian memperkenalkan kami kepada anak-anak kalian dengan wajah ini. Hal ini tentu membuat kami sedih dan tak bisa menerimanya sama sekali. Meskipun terdapat lebih dari 1000 jenis kelelawar, hanya 3 jenis saja di antara kami yang mengisap darah dan belum pernah terdengar bahwa mereka menyerang manusia. Kelelawar hanyalah hewan kecil berukuran tak lebih dari 8-9 cm dan memiliki berat sekitar 4-5 kg. Begitu pula kami juga tidak mengisap darah hewan hingga membunuhnya. Sebenarnya darah yang dihisap itu tidak akan menyebabkan bahaya…
Discussion about this post