Hai Budi, apa kabar? Kenalkan, aku Kanguru, makhluk yang jika dilihat dari segi prokreasi dan reproduksinya (perkembangbiakan) termasuk istimewa. Pengetahuan kalian tentang diriku mungkin masih baru jika dibandingkan hewan lain yang telah kalian kenal sebelumnya. Sejak masa Nabi Adam ‘alaihi salam, kalian telah mengenal ribuan macam makhluk hidup di bumi ini seperti kuda, anjing, kucing, burung, ikan, serangga, reptil, dan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa lainnya. Hal itu karena mereka hidup di tanah yang sama dengan tempat kalian tinggal di Eurasia, atau dunia kuno. Sedangkan pengetahuan kalian tentang diriku dan Australia tak lebih dari dua ratus tahun yang lalu. Meski begitu, aku telah mengenal kalian sejak lama. Kami hidup ribuan tahun bersama suku Aborigin (penduduk asli benua Australia) yang datang dari benua Asia hampir sekitar tiga puluh ribu tahun yang lalu. Orang-orang Aborigin ini adalah orang-orang yang cinta damai dan kanaah dalam hidupnya, karena mereka hanya akan berburu sebanyak yang dibutuhkan saja. Tujuannya adalah agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem. Namun tak lama setelah ekspedisi Eropa meningkat ke dunia baru kami yang masih belum tersentuh oleh tangan para penghancur, kami pun kehilangan kedamaian dan ketenangan yang ada. Sejak saat itu kami pun tak lagi mengenal kehidupan yang penuh kedamaian di tanah air tercinta seperti sebelumnya.
Kami kanguru, hidup di benua Australia dan termasuk jenis “mamalia berkantung” (marsupialia). Tuhan telah menciptakan tumbuhan di daerah ini sesuai dengan tabiat kami, yang sangat berbeda dari tumbuhan di daerah lainnya. Terkait hal ini, aku perlu menyebutkan bahwa predator pertama yang dibawa oleh penduduk daerah ini dari Asia adalah hewan dingo. Kalian, manusia, menyebut hewan “mamalia asli” (Eutheria) dengan “plasenta” untuk membedakannya dari kami. Perbedaan paling menonjol di antara kami adalah bahwa mamalia asli hanya diberikan satu rahim saja. Telur mamalia jenis ini diovulasi pada induknya dan diubah menjadi gumpalan disebabkan keterikatannya pada sperma yang dibawa oleh air mani. Ia lalu menempel di dinding rahim dan bersarang di dalamnya seperti pohon yang bercokol ke tanah beserta akarnya. Kemudian ia dibuat membelah untuk menggandakan sel-selnya, sehingga embrio pun tumbuh sesuai kode genetik yang terkait dengannya……
Discussion about this post