• Privacy & Policy
  • Kontak
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Redaksi dan Manajemen
    • Dewan Penasihat
  • Mata Air di Dunia
    • Arabic
    • Deutsch
    • English
    • Spanish
    • Turkish
  • FAQ
  • Kirim Artikel
  • Karir
Sunday, October 1, 2023
  • Login
Majalah Mata Air
Advertisement
  • Home
  • Rubrik
    • Sains
    • Budaya
    • Spiritualitas
  • Penulis
    • M. Fethullah Gülen
    • Dr. Ali Unsal
    • Astri Katrini Alafta S.S. M.Ed.
    • Abdullah Farid
  • Event
  • Tetes Mata Air
  • Arsip
  • Berlangganan
  • Produk Kami
    • Buku Digital
    • Majalah Digital
    • Mata Air dalam Genggaman
  • Semua Membacanya 2023
No Result
View All Result
  • Home
  • Rubrik
    • Sains
    • Budaya
    • Spiritualitas
  • Penulis
    • M. Fethullah Gülen
    • Dr. Ali Unsal
    • Astri Katrini Alafta S.S. M.Ed.
    • Abdullah Farid
  • Event
  • Tetes Mata Air
  • Arsip
  • Berlangganan
  • Produk Kami
    • Buku Digital
    • Majalah Digital
    • Mata Air dalam Genggaman
  • Semua Membacanya 2023
No Result
View All Result
Majalah Mata Air
No Result
View All Result
Home Sains Kesehatan

Gula dan Tubuh Manusia

by Kelly J Smith. Dr.
6 years ago
in Kesehatan
Reading Time: 3 mins read
Share on WhatsappShare on FacebookScan and read on your phone

Di dunia tempat kita hidup saat ini, ketika banyak usaha dilakukan untuk meningkatkan kesehatan manusia, diabetes justru menjadi masalah kesehatan yang terus meningkat. Meskipun belum sepenuhnya difahami, namun ada beberapa penjelasan tentang mengapa tingkat penderita diabetes terus bertambah:

  1. Faktor genetis dan warisan
  2. Obesitas
  3. Kurangnya olahraga

Diagnosa diabetes dideskripsikan sebagai tingkat kadar gula yang lebih dari jumlah normalnya dalam aliran darah. Faktanya, diabetes sendiri adalah kelainan metabolisme dari tiga sumber makanan: karbohidrat, protein, dan lipid (Kolesterol dan khususnya trigliserida). Sebagai penyedia layanan kesehatan, para dokter dan ilmuwan, sangat menyadari bahwa faktor fisiologis, yaitu mekanisme dari metabolisme gula yang sangat menakjubkan ini adalah satu dari sekian banyak harmoni yang ada di dalam tubuh manusia. Saat seorang pasien diabetes meminta tolong agar dapat disembuhkan, kemampuan menolong seorang dokter terbatas hanya pada pengetahuan yang masih sedikit dan masih terus berusaha untuk mempelajarinya dari tubuh manusia. Maka dari itu, pengobatan yang kita gunakan saat ini bukanlah suatu keajaiban, melainkan sebuah contoh bagus untuk memahami bagaimana salah satu dari banyaknya mekanisme dalam tubuh bekerja. Sejak ditemukannya insulin pada tahun 1921, sebuah hormon yang disekresikan dari pankreas dan satu-satunya yang dapat bekerja menurunkan kadar gula dalam tubuh manusia (beberapa lainnya meningkatkan kadar gula) – pengembangan dalam pengobatan diabetes selalu difokuskan dengan usaha besar untuk melayani kemanusiaan agar menjadi lebih baik. Beberapa perkembangan termasuk adanya pulpen dan jarum-jarum kecil yang tajam untuk mengantarkan insulin yang disebut sebagai pulpen insulin. Saat ini, banyak alternatif metode pengantar insulin yang telah berkembang, ada yang melalui kulit atau paru-paru. Akan tetapi tidak satupun dari metode ini yang bisa sebaik program tubuh manusia dalam menghadapi peningkatan kadar gula saat kondisi stress maupun setelah makan. Meskipun telah banyak usaha dan penelitian-penelitian baik terhadap hewan maupun manusia telah dilakukan, tidak semua metode (pengobatan) manajemen diabetes cocok untuk diterapkan pada semua individu. Setiap orang memiliki keunikan tersendiri pada kapasitas pankreasnya saat menghasilkan insulin.

Di Amerika Serikat, lebih dari 20 juta orang mengidap diabetes; bagaimanapun, angka ini jauh di bawah jumlah penderita yang berhasil selamat. Memiliki insulin yang cukup bukanlah solusi dari masalah ini, karena adanya resistensi terhadap kerja hormon ini dapat membatasi keberhasilannya dan malah membuat kadar glukosa (gula) tinggi. Hal ini semakin menjelaskan kemampuan pankreas untuk menghasilkan insulin dan sisa glukosa menjadi racun untuk banyak organ-organ penting, yang menyebabkan beberapa keadaan berikut ini:

RelatedArticles

Radikal Bebas dan Penuaan Dini

Sehat Selepas Ramadan

  • Jantung (serangan jantung)
  • Hati (lemak hati)
  • Otak (stroke)
  • Pembuluh darah (pengerasan arteri)
  • Darah (mudah menggumpal)
  • Kaki (gangren dan amputasi)
  • Sistem imun (penekanan terhadap sistem imun, yang menyebabkan kecenderungan terhadap infeksi, memberikan kesempatan pada kuman untuk menyerang beberapa bagian tubuh; bersamaan dengan meningkatnya bakteri tuberculosis, infeksi ragi, pneumonia)
  • Kulit (penyembuhan yang lambat setelah abrasi atau trauma) Kadar gula yang berlebih akan diubah menjadi kolesterol yang kemudian akan meningkatkan efek merugikan terhadap organ-organ vital seperti otak, jantung dan ginjal.

Saran terkini untuk mengatasi masalah gula adalah adanya edukasi atau pemahaman tentang gula, diet yang lebih sehat, olahraga yang tepat dan teratur, pengobatan yang tepat dan tindak lanjut yang lebih teliti. Seperti yang kita ketahui bahwa Tuhan menciptakan obat untuk segala penyakit. Menghargai dan memahami hal ini akan meningkatkan semangat kita untuk berkonsentrasi dalam menyelesaikan permasalahan diabetes. Nabi Muhammad Shalallâhu ‘alaihi wasallam, menyatakan “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan” dan “Berhentilah makan sebelum kenyang.” Diet yang direkomendasikan bagi orang penderita diabetes adalah makan dengan jumlah yang sedikit saat memakan makanan utama dan menambahkan 3 camilan untuk mengontrol peningkatan kadar gula yang tidak diinginkan yang muncul setelah memakan makanan dalam jumlah besar. Kita akan diinformasikan bahwa kita sudah kenyang dengan adanya induksi reseptor ketegangan di dalam perut setelah makan, induksi otak, dan pencernaan makanan yang menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam aliran darah dan sebagainya. Tetapi sayangnya, kebanyakan penderita diabetes menunggu hingga mekanisme ketiga bekerja sebelum menyelesaikan makanannya; sehingga mereka akan terus makan dan kemudian kadar gula dalam darah mereka meningkat, dan ini mungkin saja penyebab bagi komplikasi dini atau komplikasi akhir pada diabetes.

Saat ini, angka terbesar penderita diabetes per populasinya adalah suku Pima Indian yang tinggal di Arizona. Yang menarik adalah, sebuah molekul yang baru-baru ini dikembangkan sepertinya berkemungkinan mencegah berkembangnya diabetes dan dapat membantu mengelola diabetes, bahkan setelah adanya diagnosa diabetes. Molekul ini sebenarnya ditemukan berada dalam air liur ‘Monster Gila’ (Gila Monster-Helodermasuspectum), sejenis kadal yang tinggal cukup dekat dengan daerah dimana suku yang terkena diabetes ini menetap.

 

Penulis : dr. Kelly J. Smith

Tags: Diabetesdr. Kelly J. SmithEnergiGulaGula Darah
Previous Post

Zuhud

Next Post

Kendi Retak

Kelly J Smith. Dr.

Kelly J Smith. Dr.

Related Posts

Radikal Bebas dan Penuaan Dini
Kesehatan

Radikal Bebas dan Penuaan Dini

1 month ago
Sehat Selepas Ramadan
Kesehatan

Sehat Selepas Ramadan

1 month ago
Load More

Discussion about this post

POPULAR POST

  • Taubah, Inabah, dan Aubah

    Taubah, Inabah, dan Aubah

    887 shares
    Share 355 Tweet 222
  • Hewan-hewan yang Menantang Suhu Dingin

    783 shares
    Share 314 Tweet 196
  • Shuffah, Pusat Bagi Para Jenius

    743 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Syair Rindu Sang Musafir

    697 shares
    Share 279 Tweet 174
  • Buku atau Gadget

    640 shares
    Share 257 Tweet 160

Majalah Mata Air menyuguhkan bahan bacaan untuk mengembangkan cakrawala pemikiran.

Ikuti Kami

Categories

Bulan Terbit

Kebakaran Hutan

Kesehatan – Ilmu Pengetahuan – Teknologi (Edisi 39)

September 18, 2023
Siang dan Malam dalam Al-Qur’an

Siang dan Malam dalam Al-Qur’an

September 18, 2023
Ketenagan Jiwa

Sakinah dan Thuma’ninah atau Ithmi’nan

September 12, 2023
  • Tentang
  • Ketentuan
  • Kirim Tulisan

© 2021 Majalah Mata Air - Membaca Kehidupan.

No Result
View All Result
  • Arsip
  • Berlangganan
  • Berlangganan Majalah
  • Blog
  • Buku Digital
  • Cart
  • Checkout
  • Checkout
    • Purchase Confirmation
    • Purchase History
    • Transaction Failed
  • Dashboard
  • Dewan Penasihat
  • Event
  • FAQ
  • FAQ Tetas Mata Air
  • Form Berlangganan
  • Form Kirim Artikel Semua Membacanya 2022
  • Gallery
  • Hubungi Mata Air
  • Instructor Registration
  • Jenis Pendaftaran
  • Karir
  • Kirim Artikel
  • Kirim Artikel Semua Membacanya 2022
  • Kirim Tulisan
  • Kuis Majalah Mata Air
  • langganan
  • Langganan Individu
  • Langganan Kelompok
  • LCCL Mata Air 2023
  • Liputan
  • Lomba Menulis Artikel
  • Majalah Digital
  • Majalah Mata Air Edisi 1
  • Majalah Mata Air Edisi 2
  • Majalah Tergantung
  • Mata Air dalam Genggaman
  • Mata Air On Air
  • My account
  • Paket Majalah
  • Pembahasan Try Out Cahaya Abadi
  • Pembahasan Try Out Sirah Nabawiyah
  • Pembahasan Ujian Cahaya Abadi
  • Pemenang SM21
  • Penulis
  • Penulis
  • Polling Cover Buku “Hening Sejenak”
  • Privacy Policy
  • Produk Kami
  • Produk Mata Air di Playbook
  • Profil
  • Proposal Landing Page
  • Quotes
  • Redaksi dan Manajemen
  • Relawan
  • Rubrik
  • Rubrik
  • Seminar 1
  • Seminar 2
  • Seminar 3
  • Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
    • Kuis 1 Lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
    • Kuis 2 Lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
    • Kuis 3 Lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah
  • Semua Membacanya
  • Semua Membacanya 2022
  • Semua Membacanya 2023
  • Semua Membacanya 2023
  • Shop
  • Soal dan Kunci Jawaban Fikih Sirah
  • Soal dan Kunci Jawaban Cahaya Abadi 2
  • Soal dan Kunci Jawaban Khulasoh Nurul Yaqin
  • Soal dan Kunci Jawaban Mentari Kasih Sayang
  • Soal dan Kunci Jawaban Sirah Nabawi
  • Student Registration
  • Tentang
  • Terima Kasih
  • Try Out
  • Ujian Final
  • Workshop

© 2021 Majalah Mata Air - Membaca Kehidupan.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist