Banyak orang mengenal buah ini saat masa kanak-kanak, apalagi jika pernah melewati masa kanak-kanak di daerah pedesaan yang masih banyak lahan semak-semaknya. Biasanya buah ini lebih mudah ditemukan saat musim penghujan. Ciplukan dikenal dengan berbagai nama, di antaranya: ceplukan (Jawa), cecendet (Sunda), depuk-depuk (Sumatera), leletup (Kalimantan), toto (Sulawesi), yoryoran (Madura), dan dagameme (Maluku). Buah ciplukan mentah memiliki rasa asam yang mendominasi dan ketika sudah matang rasanya menjadi agak manis. Buah yang tidak memiliki kulit keras ini, bisa langsung dinikmati setelah dipetik karena bentuk khasnya dengan kelopak yang menutupi buah. Biasanya, buah ini dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga yang cukup murah, tapi sekarang buah ini telah pula merambah supermarket besar hingga tak heran kita bisa menemukannya dijual dengan kemasan yang apik.
Ciplukan atau yang dalam bahasa latin disebut Physalis angulata, merupakan anggota subdivisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan famili Solanaceae (terong-terongan). Tanaman yang termasuk dalam rumpun Physaleae dan genus Physalis ini, tumbuh dengan ditopang oleh akar tunggang (akar yang memiliki akar pokok dan akar lateral atau akar samping). Batangnya berupa herba tahunan yang bersifat lunak dengan arah tegak serta tumbuh sepanjang tahun di lahan perkebunan, pertanian, ataupun lahan kosong. Jika diamati secara saksama, pada permukaan batangnya terdapat trikoma, yakni modifikasi epidermis berupa rambut-rambut yang tumbuh di beberapa permukaan bagian tanaman. Sebelum masa berbunga, tinggi tanaman ini sekitar 80-100 cm, tetapi jika tanaman tersebut mengalami tekanan atau stress ketika terjadi pembungaan, maka ia akan menciut hingga tingginya hanya sekitar 25-30 cm saja. Daun ciplukan memiliki permukaan yang halus, dan tepi daun yang bergerigi. Tangkai bunga muncul dari ketiak daun dan hanya ada satu bunga di setiap tangkainya (tunggal). Bunga tanaman ini berbentuk lonceng dan berwarna kuning muda dengan noda kuning tua hingga kecokelatan di bagian tengah hingga bagian bawahnya. Buah berbentuk unik ini akan berwarna hijau muda saat mentah dan hijau kekuningan hingga kuning kecokelatan saat telah ranum dan siap disantap.
Discussion about this post