Cinta adalah mahabah mendalam yang dirasakan seseorang karena adanya kasih sayang yang kuat, kegilaan, kelembutan, kesempurnaan, keindahan, dan kesamaan. Yang seperti ini lebih cocok disebut sebagai cinta majazi. Ada pula rasa cinta dan pertautan kalbu yang dirasakan seorang hamba terhadap Sang Pencipta Azali dan Abadi dengan mencintai keindahan di titik kesempurnaan, mencintai kesempurnaan di pusara keindahan. Inilah yang disebut sebagai cinta hakiki.
Mahabah mendalam yang dirasakan terhadap Allah atau “cinta hakiki” ini merupakan sebuah sayap cahaya yang dianugerahkan kepada kita dari sisi-Nya agar kita dapat mencapai-Nya. Dapat dikatakan pula bahwa hal ini merupakan fenomena jiwa yang terbang untuk sementara waktu agar bisa sampai pada Nur yang menjadi dasar penciptaan.
Cinta adalah sebab paling mendasar dari penciptaan, dan di saat yang sama adalah juga yang paling misterius. Allah menciptakan alam semesta karena Dia ingin agar Dzat-Nya diketahui dan dicintai, serta karena kecintaan mendalam yang dirasakan dan diungkapkan oleh jiwa-jiwa yang sadar akan kebenaran terhadap asma, sifat, dan Dzat-Nya di masa mendatang. Cinta yang muncul dalam bentuk tidak mendengarkan ucapan dan firman pada diri manusia adalah jenis mahabah yang sesuai dengan kemahamandirian mutlak Dzat Sang Pencipta dari ketidakberdayaan dan kecenderungan yang khusus hanya bagi para makhluk, sehingga penciptaan terwujud dalam dekapannya, kemanusiaan muncul ke permukaan dengannya, kalbu-kalbu berubah menjadi pusat paling penting dari hubungan dengan Sang Haq dan cara menghiasi diri dengannya….
Discussion about this post