Sering menjadi pertanyaan apakah labalaba termasuk golongan serangga atau bukan? Tidak adalah jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, karena serangga mempunyai tiga bagian badan dan tiga pasang kaki sebaliknya laba-laba mempunyai empat pasang kaki dan dua bagian badan saja. Laba-laba merupakan invertebrata yang tergolong dalam kelas Arachnida, ordo Aranaea yang amat berkaitan dengan harvestmen (laba-laba penuai) dan kutu. Kini, diperkirakan ada sekitar 45.000 spesies laba-laba yang telah diketahui di seluruh dunia. Di antaranya, lebih dari 650 spesies laba-laba termasuk 50 spesies baru telah dicatat di Malaysia. Laba-laba merupakan kumpulan yang terbesar pada kelas Arachnida yang terdiri dari lebih 35.000 spesies di seluruh dunia dengan persebaran sekitar 50.000 laba-laba pada setiap hektarnya, terutamanya kawasan habitat yang berbentuk pertanian dan ekosistem yang masih alami.
Ordo Aranaea yang diwakili oleh lebih dari 39.000 spesies tersebut menjadikan ordo ini sebagai ordo kedua terbesar. Pada umumnya dalam dunia laba-laba, yang berukuran besar adalah betina sementara yang kecil adalah jantan. Namun, yang membedakan gender laba-laba adalah perbedaan ukuran pada pedipalp-nya. Persebaran laba-laba meliputi semua bagian habitat hingga pada 5000m di kedalaman laut. Laba-laba yang telah bertebaran dan membentuk koloni di suatu kawasan membuktikan bahwa spesies tersebut mampu hidup pada persebaran tersebut. Ini karena ada spesies laba-laba yang hanya dapat hidup pada spesifikasi tertentu sementara terdapat pula spesies yang mampu beradaptasi di pelbagai jenis keadaan. Invertebrata ini juga mendominasi kawasan darat dan ada juga laba-laba yang menjadikan air sebagai habitat hidupnya seperti spesis Argyroneta aquatica.
Laba-laba termasuk di antara hewan-hewan yang menjadi nama khusus pada surah-surah di dalam Al Qur’an. Surah Al Ankabut diturunkan di Makkah yang terdiri dari 69 ayat. Dalam Firman-Nya, Allah Subhânahu wa ta’âla memberikan sebuah perumpamaan: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung (yang diharapkan pertolongannya) selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat sarang (untuk menjadi tempat perlindungannya); padahal sesungguhnya sarang-sarang yang paling lemah ialah sarang laba-laba, kalaulah mereka orang-orang yang berpengetahuan” (Al Quran: Surah Al Ankabut, 29:41).
Selain menjadi nama salah satu Surah Al Qur’an, harus diingat pula bahwa laba-laba berperan besar dalam membantu perjuangan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam sewaktu Beliau bersembunyi di dalam gua Thur karena hendak dibunuh oleh kaum musyrikin Quraisy. Saat itu hampir saja Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam akan diketahui tempat persembunyiannya namun, Allah Subhânahu wa ta’âla telah mengilhamkan kepada laba-laba untuk segera membuat sarang di pintu gua sehingga memberi kesan seolah-olah tidak ada orang yang baru masuk ke dalam gua itu. hanya dengan khidmat seekor laba-laba yang di dalam Al Qur’an sendiri dikatakan memiliki sarang yang lemah. Tak nampakkah bagi Kita betapa Allah Maha Bijaksana? Tidak terpikirkan betapa Dia Maha Pelindung?
Pada dasarnya laba-laba terbagi pada 2 bagian badan yaitu anterior prosoma (sefalotoraks) dan posterior opistosoma (abdomen). Ia mempunyai morfologi yang sama dengan Arachnida lain yaitu mempunyai 4 pasang kaki, sepasang kelisera (berbentuk seperti gunting atau catut), dan sepasang kaki kecil yang tidak digunakan untuk berjalan dan disebut pedipalpus pada bagian sefalotoraks. Struktur kaki terbagi pada beberapa segmen yaitu patella, femur, tibia, tarsus dan metatarsus. Sefalotoraks dan abdomen dihubungkan dengan pinggang ramping yang dikenali sebagai pedisel. Di bagian abdomen terdapat bagian yang sangat penting bagi laba-laba yaitu spineret. Biasanya, laba-laba mempunyai dua atau tiga pasang spineret yang berada dihujung abdomen. Fungsi spineret adalah untuk menghasilkan benang-benang sutra bagi sarang laba-laba, melindungi telur dari kekeringan atau sebagai rumah sementara terutama bagi laba-laba jenis Salticidae (jumping spider). Laba-laba akan mengeluarkan cairan sutra dari spineret dan akan menjadi elastis apabila berinteraksi dengan udara. Protein yang digunakan untuk membuat benang sutera dipengaruhi oleh densitas, diameter dan kekuatan benang karena benang-benang tersebut akan digunakan untuk fungsi yang berbeda-beda sesuai kondisi. Sebagai contoh, misalnya benang sutera yang digunakan untuk membuat sarang dan benang sutera untuk menyelimuti kepompong telur adalah dari jenis yang berbeda. Pada Kitab-Nya, Allah Subhânahu wa ta’âla berfirman: “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia, dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.” (Q.S. Al Ankabut 29:43)
Ayat ini membuktikan bahwa hanya orang yang memahami Al Qur’an-lah yang akan mengetahui ilmu-ilmu yang tersirat di balik setiap ayat yang diturunkan oleh Allah Subhânahu wa ta’âla ini lalu kajian saintis pun membuktikan bahwa kekuatan sutera laba-laba adalah 5 kali ganda lebih kuat, ringan dan elastis daripada besi baja dengan ukuran dan ketebalan yang sama. Kini campuran sutera laba-laba (biosteel) digunakan sebagai bahan perlindungan keselamatan karena sifatnya yang kuat dan elastis sehingga dimanfaatkan pada pembuatan baju anti peluru, parasut terjun payung, kantong udara (airbag) dan ban mobil balap.
Setiap spesies laba-laba yang berbeda akan menggunakan teknik dan strategi yang berbeda pula untuk menangkap mangsanya. Beberapa strategi mereka adalah mimikri, menyamar, membuat perangkap dengan sarangnya, melemparkan benang sutera yang dapat melekatkan mangsa padanya, bersembunyi dan menyerbu mangsa dengan cara biasa maupun dengan meniru gerak-gerik mangsa sebelum kemudian menerkamnya saat ada peluang. Laba-laba adalah hewan karnivor yang akan menangkap dan memakan mangsanya dari berbagai rupa, bentuk, ukuran dan jenis yang berbeda seperti genus Dolomedes yang makan ikan. Laba-laba terkenal dengan gelar Raja Penyamaran. Para saintis juga telah mencatat lebih kurang 300 spesies laba-laba di seluruh dunia yang menyamar sebagai semut. Arachnida menggunakan penyamaran ini untuk memburu serangga yang tidak takut semut atau untuk melindungi diri dari pemangsa laba-laba. Lain kali jika melihat seekor semut, perhatikan kakinya kerana mungkin yang dilihat itu adalah laba-laba. Sebagai contoh, laba-laba Myrmarachne melanotarsa melompat, bergaul dengan semut dan mengamalkan tingkah laku semut untuk menakuti mangsanya. Adapula laba-laba Celaenia Excavata menyamar seperti segumpal kotoran burung. Selain itu, terdapat beberapa spesis laba-laba yang akan bertukar warna mengikuti warna subjek yang berdekatan dengan dirinya seperti laba-laba Goldenrod Crab yang akan bertukar menjadi warna kuning apabila berada di atas bunga kuning. Spesies laba-laba Ogre Faced adalah laba-laba yang menghasilkan Deinopidae, dengan Dolomedes Ogre Faced Celaenia Excavata Goldenrod Crab bergantung secara terbalik, membuat jaring kecil di antara dua kaki depan untuk digunakan menangkap serangga lain yang melalui kawasannya. Laba-laba dari genus Scytodes dikenali sebagai spitting spider yang akan menggunakan kelenjar yang terdapat di kepalanya untuk menangkap mangsa seperti nelayan menjala ikan.
Banyak orang yang tidak sadar jika laba-laba telah menjadi satu entitas yang melawan hewan perusak tanam-tanaman khususnya padi dan buah-buahan. Hal ini dikarenakan laba-laba adalah pemangsa aranid yang dapat memakan serangga perusak dalam jumlah banyak tanpa merusakkan tanaman! Dari survey yang dibuat oleh para saintis yang mengkaji laba-laba ditunjukkan bahwa, pada umumnya para petani tidak sadar akan kehadiran laba-laba di sawahnya. Hingga kini, para saintis menganggarkan lebih kurang 342 spesies telah ditemui dalam agrosistem sawah padi. Pengetahuan mengenai laba-laba yang dapat membantu ekosistem alam sekitar tanpa melibatkan racun kimia adalah suatu hal yang amat penting. Selain itu, laba-laba juga menjadi arachnida yang paling sesuai untuk menangkap serangga yang terlibat dalam menurunkan jumlah serangga perusak tanaman ladang maupun tanaman kecil. Walaupun laba-laba mungkin bukanlah cara yang begitu efektif untuk jangka waktu lama dalam mengantisipasi perusak tanaman, akan tetapi setidaknya keberadaannya dapat mengurangi jumlah serangga perusak tersebut. Oleh karena itu, walaupun kita belum menganggap laba-laba sebagai agen pengawal lingkungan, namun sebenarnya laba-laba telah memulai operasi mereka dalam membantu petani melawan hama tanaman tanpa diketahui oleh petani. Selain itu, fakta menarik yang masih belum banyak diketahui adalah bahwa sarang laba-laba dapat menghentikan pendarahan pada luka.
Dalam proses pembiakannya, konfigurasi organ pembiakan jantan dan betina laba-laba diibaratkan seperti mekanisme kunci dan anak kunci (lock and key). Sehingga jantan hanya akan mengawini betina yang berasal dari spesiesnya saja. Terdapat beberapa kaedah menarik yang digunakan laba-laba untuk mengenali apakah pasangannya berasal dari spesies yang sama. Misalnya ada spesies laba-laba yang mempersembahkan gerakan tarian khusus bagi pasangannya, ada yang berkomunikasi melalui tremor benang sutera dan ada yang menggetarkan keseluruhan badan, ada yang mengeluarkan sejenis benang kawin pada sarang si betina untuk menarik perhatian serta meyakinkan si betina. Menariknya, terdapat pula laba-laba jantan yang menyajikan makanan kepada si betina sebagai tanda berkenalan. Ada pula spesies laba-laba yang memakan pasangannya setelah kawin.
Laba-laba akan melalui beberapa fase pertukaran eksorangka untuk proses pertumbuhannya hingga menjadi laba-laba dewasa. Bermula daripada kemunculan telur, apabila eksorangka lamanya tanggal, laba-laba akan membesar sebelum eksorangka baru mengeras. Semakin besar ukuran labalaba, fase pertukaran eksorangka bisa mencapai hingga sepuluh kali. Selama masa ini berlangsung, seekor laba-laba terancam keamanannya, ia dapat juga terkena serangan dari pemangsa lain. Oleh karena itu, ia akan memilih tempat yang sunyi dan aman selama masa tersebut. Laba-laba mengalami masa metamorfosis tak sempurna sehingga bentuk laba-laba dari kecil hingga dewasa adalah sama kecuali pada warna dan ukuran badannya.
Semasa di fase awal (spiderling), salah satu cara laba-laba bergerak dari satu tempat ke tempat lain ialah dengan ballooning. Spiderling akan memanjat ke tempat yang tinggi, mengenali dan memastikan arah tiupan angin, mengangkat abdomen setinggi-tingginya dan menghasilkan benang sutera dari spineret-nya. Apabila benang sutera yang dihasilkan cukup untuk daya mengangkat dan menampung berat spiderling ini, ia akan terangkat dan dibawa oleh daya tiupan angin ke tempat baru. Walaupun kebanyakan spiderling akan kehilangan nyawa dengan cara yang berisiko ini, namun sejumlah spiderling yang selamat melewati cara ballooning ini akan memulai kehidupannya dan berkembang biak bagi kemandirian spesiesnya di tempat baru. Usia laba-laba pada umumnya adalah sekitar satu hingga dua tahun saja dengan usia jantan yang lebih singkat daripada laba-laba betina. Tapi terdapat juga spesies laba-laba besar seperti Tarantula yang bisa hidup hingga 25 tahun!
Segala ciptaan yang Allah jadikan di muka bumi ini adalah dengan kehendak, ketentuan dan takdir-Nya yang mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kekuatan tersendiri. Namun, untuk memahami dan mendalami setiap ilmu-Nya adalah amat bergantung pada tahap keimanan manusia itu sendiri. Menurut Willian Blake di dalam Brainy Quotes, “The bird a nest, the spider a web, man friendship”.
Discussion about this post