Hai Budi, ini aku burung hantu, si raja malam. Kali ini aku akan menceritakan padamu tentang hal-hal mengagumkan yang Tuhan tempatkan pada diriku agar aku dapat menjawab tudingan-tudingan yang kalian manusia, arahkan kepadaku seperti: aku adalah “penyebab bagi keputusasaan”. Aku juga mendengar jika kalian memanggil orang berperangai buruk dengan istilah “wajahnya seperti burung hantu” dan menyebut tempat-tempat beraura negatif sebagai “sarang burung hantu”. Ketahuilah, apa yang kalian katakan itu sama sekali tidak benar. Alasanku memilih bangunan-bangunan yang telah ditinggalkan tak lain karena banyak tikus mangsaku di sana dan adanya ketenangan di tempat itu. Bagaimana bisa kalian berkata demikian padahal aku telah dijadikan sebab untuk melindungi kalian dari hewan-hewan berbahaya itu?
Mungkin kalian takut dengan mata besarku, atau karena kemunculanku di malam hari. Namun apa yang bisa kulakukan? Tuhan menciptakanku hidup di malam hari agar sigap mengejar rezekiku pada saat itu, berbeda dari hewan yang aktif di siang hari. Aku adalah satu dari sekian banyak burung yang belum diketahui keistimewaaanya. Aku dikenal dengan posisi berdiriku yang tenang dan tidak goyah. Mungkin itulah sebab mengapa aku dikenal sebagai raja burung-burung malam.
Ideologi Kehidupan
Badan burung hantu betina lebih besar daripada yang jantan. Aku makan sesuai ukuran badanku dan diamanahi untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan memakan tikus rumah, tikus liar, dan hewan-hewan pengerat semacamnya. Beberapa jenis burung hantu memangsa burung-burung pengicau kecil (passeriformes). Sedangkan burung hantu jenis kecil memangsa serangga dan invertebrata. Burung hantu sedang memakan hewan pengerat dan burung pengicau. Sedangkan burung hantu jenis panjang mampu berburu burung-burung besar juga mamalia seperti rusa kecil. Sebelum memulai perburuan, terlebih dahulu kuamati dengan teliti lingkungan sekitarku. Hanya dengan mendengar suara, sekecil apapun, aku akan langsung mengarahkan pandangan ke arahnya dan fokus pada sumber suara tersebut. Setelah menentukan posisinya, aku akan mengendap-ngendap menuju mangsa itu dan mencengkeramnya dengan satu cakaran saja.
Di sini akan kutunjukkan sebuah perhitungan yang dapat membantu kalian mengetahui posisiku dalam keseimbangan lingkungan: Sepasang burung hantu cokelat (strix aluco) setiap harinya memakan 7 hewan pengerat yang…..
Discussion about this post