Bila akal didefinisikan sebagai sebuah organ yang dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan berkat bantuan kalbu, maka kecerdasan berarti kemampuan berpikir dan menganalisis dengan bantuan data-data dan sinyal-sinyal yang mengindra karakteristik benda dan kondisi lahiriah setiap peristiwa. Kecerdasan juga dikenal sebagai kemampuan untuk menganalisis benda dan peristiwa. Kadar kecerdasan ditakar dari seberapa cepat dan tepat kita memahami dan menganalisis suatu hal.
Oleh karena hewan tidak memiliki akal, maka mereka pun tidak memiliki tanggung jawab atas perintah dan larangan Allah Jalla jalâlahu. Meski begitu, diketahui bahwa beberapa hewan seperti gagak dan paus memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk belajar meski terbatas.1 Maka sebagaimana halnya hewan, mesin pun bisa menjadi “cerdas” meski tidak memiliki akal.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence)
Sistem berbasis kecerdasan buatan merupakan sistem yang dapat belajar berkat bantuan perangkat lunak khusus. Misalnya, kita dapat mendesain sebuah robot yang bisa berjalan dari satu ujung ruangan ke ujung ruangan lainnya. Ketika misalnya bentuk kamar dan lokasi barang-barang yang ada di dalamnya berubah dan robot tersebut masih tetap berhasil sampai ke tempat tujuan tanpa menabrak benda-benda yang ada di dalam ruangan itu, maka robot itu dikatakan memiliki kecerdasan buatan. Sistem-sistem berbasis kecerdasan buatan….
Discussion about this post