- Bumi ini dijadikan seumpama satu hidangan yang penuh dengan nikmat tak terhitung. Melalui hal ini, Allah SWT menunjukkan sifat Rububiyyah-Nya yang sempurna. Namun, kelalaian membuat manusia tidak melihat hakikat ini. Saat kita berbuka puasa menjadi laksana tentara yang siap menunggu perintah dari Yang Maha Berkuasa untuk menjamu hidangan tersebut. Puasa menjadi tanda betapa Pemurah dan Penyayangnya Allah SWT.
- Allah SWT menginginkan bayaran atas nikmat yang dikaruniakan-Nya berupa rasa syukur. Mereka yang senantiasa kekenyangan tidak akan dapat menilai kenikmatan tersembunyi dalam sepotong roti kering. Seorang manusia yang menahan diri dari makanan pada siang hari, akan menyadari bahwa makanan adalah nikmat yang hakiki. Puasa menjadi kunci kesyukuran, yang merupakan tugas hakiki setiap insan.
- Sesungguhnya sulit bagi yang kaya menghayati sepenuhnya keadaan kemiskinan. Jika tidak karena puasa, pastilah mereka yang berpunya akan senantiasa menuruti nafsunya. Sulit bagi mereka merasakan pedihnya kelaparan sehingga mereka tidak berbelas kasih pada orang miskin. Puasa membantu insan me-miliki empati, memupuk belas kasih dan mengukuhkan ukhuwah silaturrahim.
- Fitrah nafsu akan mendorong manusia untuk bebas dan tidak memikirkan penciptaanya. Dengan puasa, insan yang semula mengagungkan nafsunya, akan mengerti bahwa dia dimiliki. Manusia akan tunduk dan melaksanakan tugas aslinya, bersyukur. Ternyata puasa mampu mendidik nafsu manusia.
- Karena lalai, jiwa akan melupakan kelemahannya. Seringkali ia bertindak seolah akan kekal. Ia mencampakkan diri ke dalam pelukan dunia, terjerumus pada kelakuan buruk. Melalui puasa, orang yang paling lalai sekalipun akan merasakan kelemahan, keterbatasan dan kemiskinan mereka melalui rasa lapar, menyadari ia membutuhkan Rahmat-Nya. Hatinya akan terketuk untuk bertaubat. Puasa menjauhkan diri dari akhlak tercela.
- Pada bulan ini manusia mengingat kembali peristiwa turunnya Alquran dengan membacanya seolah ayat suci itu baru saja diturunkan. Pada bulan Ramadan, dunia Islam berubah seperti sebuah masjid. Alangkah besarnya masjid itu, yang setiap sudut dan penjurunya dipenuhi oleh para penghafal Alquran. Mereka mengalunkannya hingga didengar oleh semua penduduk bumi.
- Satu pahala amalan yang dilakukan pada bulan Ramadan akan dilipatgandakan menjadi seribu. Setiap huruf Alquran bukan hanya sepuluh melainkan akan melahirkan seribu buah akhirat. Kebaikan tersebut akan bertambah lagi pada hari Jumatnya dan pada malam Lailatul Qadr. Bulan ini laksana pameran perniagaan akhirat yang hebat.
- Saat manusia bebas makan dan minum, ia akan mendatangkan kemudharatan bagi fisik dan rohani-Nya. Dengan Puasa, nafsu akan terlatih untuk tekun menyucikan diri dan belajar mentaati perintah, membiasakan diri bersabar menahan lapar. Para wali Allah melatih diri dengan mengurangi makan dan minum untuk dapat menaiki tangga kesempurnaan.
- Sebuah hadis qudsi meriwayatkan: Allah SWT telah berfirman kepada nafsu: “Siapakah Aku dan siapakah kamu?” Nafsu menjawab: “aku adalah aku, kamu adalah kamu”. Lalu Allah SWT mengazabnya dan memasukkanya ke dalam neraka. Kemudian nafsu itu ditanya sekali lagi, nafsu menjawab: “Aku adalah aku, kamu adalah kamu“. Berbagai azab dikenakan namun sifat keakuannya tidak berubah. Kemudian Allah SWT mengazabnya dengan kelaparan, barulah ia menjawab: “Kamu adalah Tuhanku Yang Maha Mengasihani dan aku adalah hamba-Mu yang lmah”. Puasa dimaksudkan untuk memberi pelajaran pada nafsu. {Dikutip dari Risalah an-Nur}.
Penulis: Badiuzzaman Said Nursi
Discussion about this post