Wahai Budi, sebagai salah satu organ tubuh terpentingmu, ada beberapa kata yang ingin ku ungkapkan padamu. Aku tidak banyak mengeluarkan suara seperti jantung dan perut, serta tidak pula memancarkan gelombang listrik seperti otak, sehingga seringkali kamu tidak menyadari keberadaanku. Padahal aku adalah laboratorium pusat yang mengendalikan mekanisme kimiawi dalam tubuhmu. Seluruh darahmu mengalir melewatiku dan aku terus mengawasinya secara konstan. Jangan salah paham padaku saat aku berkata “bisa atau mampu melakukan sesuatu…” karena aku tidak bicara atas namaku sendiri. Sejujurnya aku sendiri tidak memiliki ilmu, daya atau kehendak untuk mengerjakan semua mekanisme pekerjaan yang luar biasa ini. Tugasku hanyalah mentaati program hebat yang telah dirancang oleh Sang Pencipta padaku.
Semua organ yang berfungsi di dalam tubuhmu secara langsung maupun tidak, memiliki hubungan denganku. Aku bisa dibandingkan sebagai “otak kimiawi” dari tubuhmu. Seluruh aktivitas metabolisme adalah termasuk tugas bagi diriku yang lemah ini, termasuk mengontrol proses ekskresi, pencernaan, dan mengatur komposisi serta struktur darah. Kamu mungkin akan terheran-heran jika aku jelaskan setiap fungsi dari seluruh tugas yang aku tanggung, tapi ijinkan aku menyampaikannya: ahli biokimia telah menemukan bahwa aku terlibat pada lebih dari 80 aktivitas berbeda dan berhubungan dengan lebih dari 5000 reaksi kimiawi yang terjadi di dalam tubuhmu. Apakah kamu kaget? Padahal ini sekedar dari apa yang baru berhasil mereka pelajari, sebenarnya kamu masih belum tau tentang diriku secara detail. Bentukku yang sederhana sangat kontras dengan fungsiku yang begitu banyak. Ukuranku sekitar sepersepuluh dari bobot janin berusia enam bulan. Saat ini kau telah tumbuh menjadi seorang pemuda, maka bobotku sekitar seperlima puluh berat badanmu. Karena aku adalah organ ekskresi terbesar di tubuhmu maka aku benar-benar terikat kuat dengan mesentarium sehingga kau dapat berlari, melompat dan melakukan aktivitas lain dengan bebas tanpa mengkhawatirkan aku.
Kebanyakan orang melihatku hanya sebagai organ yang memproduksi empedu, yang sebenarnya hanya salah satu tugas tersederhanaku. Mari aku jelaskan seperti ini: panas yang aku hasilkan ketika aku bekerja adalah sepertiga panas produksi tubuhmu saat beristirahat. Aku memiliki sistem peredaran darah khusus. Karena aku berada pada sebuah “persimpangan”, maka darah yang berasal dari usus yang membawa molekul nutrisi tiba dulu ke venaku bersama dengan darah dari limpa, sebelum bergabung dengan sisa aliran darah lainnya. Hal ini dapat dibandingkan seperti pemeriksaan wajib di pabean. Jumlah darah yang ku awasi dalam 24 jam adalah sekitar 2000 liter. Dengan setiap denyut jantung, hampir 28 persen darah dipompakan melaluiku.
Aku mengatur tingkat gula darah dengan sebuah keseimbangan yang sangat sensitif. Jika kamu makan makanan penutup atau kue-kue yang manis maka aku akan mengubah kelebihan gula menjadi glikogen dan menyimpannya. Jika gula darahmu menurun karena kelaparan, aku memecah glikogen menjadi gula (glukosa) dan datang membantumu sehingga kamu tidak perlu mogok seperti mobil yang kehabisan bensin.
Aku menggunakan berbagai molekul protein untuk mengurai sejumlah enzim. Aku juga memainkan peran pada proses koagulasi (penggumpalan) darah, produksi sel darah merah, dan penyimpanan zat besi yang kamu butuhkan. Tahukah kamu, tidak ada yang mubazir dalam sistem Ilahiah alam. Lalu bagaimana caranya aku membuang sesuatu? Ketika sel darah merah tua mati, aku membantu limpa mengurainya dan menyimpan zat besi yang terkandung di dalamnya. Pekerjaanku dalam metabolisme lemak juga tidak kurang pentingnya. Untunglah ada empedu yang ku hasilkan, ia membantu agar makanan berlemak yang kau makan diurai menjadi molekul-molekul yang lebih kecil untuk diserap dengan cara yang mirip dengan bagaimana deterjen menyingkirkan sisa-sisa minyak pada piring kotor. Secara alami, vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) juga diserap selama proses tersebut berlangsung. Aku menyimpan kelebihan vitamin dan lemak tersebut. Lemak adalah bahan bakar penting terutama untuk otot jantungmu. Aku mengeluarkan rata-rata 600-700 gram empedu dalam sehari. Dua menit setelah makanan berminyak melewati usus dua belas jari, dinding-dinding kandung empeduku akan beroperasi. Dengan kontraksi 2-6 kali per menit dan dengan tekanan 25-30 mmHg, empedu akan diteruskan ke usus dua belas jari dalam rentang waktu 15 hingga 90 menit. Apa yang membuat warna empedu hijau kekuningan adalah zat yang bernama bilirubin, yang timbul akibat penguraian sel darah merah tua lalu dibuang melalui usus.
Sel-sel Kupffer—begitu kau menyebutnya—memiliki tugas memeriksa produksi baru sel-sel darah merah satu per satu selain memproduksi antibodi pelawan kuman. Jika ada sel-sel darah yang sakit, aku harus mendeteksi dan menghancurkannya. Jika tidak, mereka akan merusak darahmu. Bersyukur berkat adanya sel-sel Kupffer, sel-sel darah yang sakit akan segera dihancurkan begitu mereka terdeteksi.
Rata-rata panjang usia sel-selku bervariasi antara 150-180 hari (maksimum 220 hari). Sel-sel baru diproduksi segera untuk menggantikan yang mati dan sistem tersebut bekerja dengan mulus. Dalam tiap-tiap sel ini terdapat 1000-3000 mitokondria dan jutaan ribosom. Rata-rata 180 ribosom baru diproduksi setiap detik. Walaupun tak satupun dari sel-selku tersebut memiliki kesadaran atau kecerdasannya sendiri namun ribuan dari mereka akan datang bersama-sama membentuk cuping-cuping kecil menyerupai heksagon. Jumlah cuping-cuping ini bervariasi antara 50.000 hingga 100.000.
Budi yang baik, kamu selalu memasukkan berbagai zat racun bersamaan dengan makanan yang kamu makan setiap harinya. Bahkan seringkali kau tidak menyadari bahwa sepiring makanan itu sebenarnya telah rusak oleh bakteri dan jamur hingga rasa atau warnanya berubah. Terus terang, kamu tidak mungkin berumur panjang dengan banyaknya racun yang masuk ke tubuhmu seperti itu, tetapi Tuhan memberiku sebuah tugas penting untuk melindungimu dari bahaya yang demikian. Aku akan menangkap senyawa racun tersebut di dalam aliran darahmu lalu menetralisirnya. Hal yang sama juga bagi berbagai obat yang kau minum; aku juga akan mencoba untuk menetralisir efek racunnya pula. Tapi aku sendiri memiliki batasan toleransi; jika aku dihadapkan pada zat racun yang melebihi dari apa yang dapat kutangani, maka aku akan memberikan sinyal bahaya. Kau mau tahu bagaimana? Aku “berteriak minta tolong” melalui bintik-bintik merah di tanganmu dan ruam-ruam gatal di kulitmu. Dan setelahnya itu akan membuatmu lebih memilih makanan apa saja yang akan kau masukkan ke mulutmu.
Aku diciptakan untuk menunaikan berbagai fungsi penting, kegagalan sekecil apapun pada tugasku akan segera mengakibatkan sebuah masalah kesehatan. Hepatitis adalah salah satu penyakit yang sering diberitakan akibat kegagalanku. Peningkatan bilirubin yang terlalu tinggi dalam darahmu akan menyebabkan warna putih matamu dan kulitmu menjadi kuning. Namun yang paling kutakuti adalah virus. Terutama virus hepatitis B dan C yang menghancurkan jaringanku. Dan alkohol, sebagaimana kamu ketahui, adalah musuh yang mengancamku. Aku harus mengerahkan segenap tenagaku untuk menetralisir meskipun hanya untuk sejumlah kecil alkohol. Dan jika virus hepatitis bertambah, maka aku akan rusak dan mengalami sirosis. Tapi hal ini tidak akan terjadi dengan tiba-tiba. Sepanjang proses yang kamu sebut sebagai kegagalan liver, aku akan memberikan berbagai tanda seperti erupsi kulit, problem pencernaan, sering mengantuk, sakit kepala setelah makan, dan lain sebagainya. Karena gejala-gejala ini seringkali bukan problem serius, banyak orang mengabaikan tanda-tanda yang aku berikan. Dikarenakan fungsiku yang beraneka macam tadi, maka terdapat lebih dari seratus uji laboratorium terhadap diriku.
Berbicara mengenai musuh-musuhku akan dapat membuatmu sedikit khawatir, tapi tidak semuanya merupakan malapetaka dan kesuraman. Betapapun juga, aku adalah organ dengan kapasitas tertinggi yang dapat memperbaharui diri sendiri. Kedengarannya bagus, bukan? Jika tidak, maka aku sudah akan berakhir sejak lama, jadi kemampuan ini merupakan suatu berkah yang nyata. Aku berikan sebuah contoh: meskipun 90 persen dari sel-selku hancur dikarenakan hepatitis, namun aku tetap dapat membantumu bertahan hidup dengan sisa 10 persennya asalkan kamu beristirahat dengan baik dan mengontrol apa yang kamu makan. Jika kamu mengabaikan penyakit tersebut, maka itu akan dapat membawamu dan diriku ke kuburan. Jangan pernah percaya dengan orang yang dengan enteng berkata: “Dokter anu bilang bahwa sedikit alkohol baik buat kesehatan.” Mereka yang berkata begitu adalah yang pertama akan pergi ke rumah sakit. Maaf Budi, tapi itu memang membuatku kesal. Jika saja mereka dapat menghargai kerja seni seperti yang aku lakukan. Nah sekian dahulu untuk saat ini, tolong jaga baik-baik diriku ya..
Penulis : Prof. Dr. Irfan Yılmaz
Discussion about this post